Mohon tunggu...
Denny Boos
Denny Boos Mohon Tunggu... Administrasi - Profesional

Perempuan asal Tobasa. Menyukai hal-hal sederhana. Senang jalan-jalan, photography, sepedaan, trekking, koleksi kartu pos UNESCO. Yoga Iyengar. Teknik Sipil dan Arsitektur. Senang berdiskusi tentang bangunan tahan gempa. Sekarang ini sedang ikut proyek Terowongan. Tinggal di Berlin.

Selanjutnya

Tutup

Catatan Artikel Utama

Mengintip Foto Pasar Natal di Jerman

7 Desember 2012   19:13 Diperbarui: 24 Juni 2015   20:02 938
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="" align="aligncenter" width="320" caption="(Komedi putar, tv tower Berlin serta kios Pasar Natal saat bersalju tebal di hari Kamis 06-12-12)"][/caption]

Memasuki Minggu kedua masa advent bagi umat Kristiani, kemeriahan menyambut Natal semakin terasa. Demikian juga di Jerman, jendela-jendela sudah berhias lampu warna-warni, beberapa tiang lampu di jalan utama berhias ornamen Natal, stasiun utama juga sudah terlihat pohon Natal yang tinggi, dan tidak kalah pertokoan-pertokoan juga ikut berhias. Tidak hanya itu saja, beberapa tulisan di jalan sudah terlihat pengumuman dimana bisa mendapatkan cemara khusus untuk pohon Natal. Karena bagi masyarakat Jerman yang merayakan Natal, umumnya menggunakan cemara hidup yang dipotong untuk dihias sebagai pohon Natal di ruang keluarga, bukan pohon Natal yang dibeli dari toko seperti yang kami lakukan di tanah air.

[caption id="" align="aligncenter" width="320" caption="(Pohon Natal disamping gedung Parlemen Jerman, Berlin)"]

[/caption]

[caption id="" align="aligncenter" width="320" caption="(Pohon Natal di Stasiun Utama Berlin)"]

[/caption]

[caption id="" align="aligncenter" width="320" caption="(Ornamen Natal di lampu jalan di Dresden)"]

[/caption]

[caption id="" align="aligncenter" width="320" caption="(suasana Natal di salah satu pusat pertokoan di Dresden)"]

[/caption]

[caption id="" align="aligncenter" width="320" caption="(Pohon Natal setinggi tiga lantai di pusat pertokoan Alexa, Berlin)"]

[/caption]

Selain kemeriahan yang terlihat dari ornamen-ornamen Natal di setiap sudut kota, Pasar Natal adalah sesuatu yang ditunggu-tunggu oleh masyarakat Jerman. Pasar Natal resmi dibuka setelah peringatan orang-orang yang terlebih dahulu meninggal dilakukan oleh gereja, yaitu satu minggu sebelum masa advent. Pasar musiman ini, akan berlangsung selama masa advent (lebih kurang 4 minggu) dan biasanya akan ditutup tepat di tanggal 24 Desember menjelang malam Natal. Walau sebagian daerah, semisal Berlin, ada beberapa Pasar Natal yang masih dibuka beberapa hari setelah Natal, itu semata-mata untuk kepentingan wisata saja. (Di Dresden dibuka dari tanggal 28 November 2012 sampai tanggal 24 Desember 2012, sedangkan di Berlin dibuka dari tanggal 26 November 2012 sampai 26 Desember 2012)

[caption id="" align="aligncenter" width="320" caption="(Pasar Natal 2012 di Alexanderplatz Berlin)"]

[/caption]

[caption id="" align="aligncenter" width="320" caption="(Pasar Natal Striezel 2012 di Dresden, salah satu pasar Natal tertua di Jerman yang sudah berumur 578 tahun)"]

[/caption]

Pasar Natal bukan saja milik umat Kristiani walau dibuka hanya di masa advent. Karena jika saja demikian adanya (hanya milik umat Kristiani), tentu Pasar Natal di Jerman akan sepi pengunjung, mengingat ibadah di gereja tidak banyak jemaat setiap minggunya. Namun nyatanya, Pasar Natal selalu sesak dengan pengunjung. Disamping itu, bisa juga dilihat dari beragamnya jenis barang yang bisa ditemukan di kios Pasar Natal. Selain pernak pernik Natal, juga terdapat kios untuk perlengkapan musim dingin, kerajinan-kerajinan dari berbagai negara, tas, barang antik, serta makanan dan minuman khas Jerman. Tidak ketinggalan berbagai jenis tempat-tempat permainan untuk anak-anak dan dewasa, seperti kincir raksasa, komedi putar, tempat naik kereta api mini, tempat khusus untuk mendongeng, dll.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun