Mohon tunggu...
Denny Boos
Denny Boos Mohon Tunggu... Administrasi - Profesional

Perempuan asal Tobasa. Menyukai hal-hal sederhana. Senang jalan-jalan, photography, sepedaan, trekking, koleksi kartu pos UNESCO. Yoga Iyengar. Teknik Sipil dan Arsitektur. Senang berdiskusi tentang bangunan tahan gempa. Sekarang ini sedang ikut proyek Terowongan. Tinggal di Berlin.

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Pilihan

Perihal Jodoh dan Penantian

23 Mei 2016   01:17 Diperbarui: 23 Mei 2016   01:53 517
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Aku tidak henti bersyukur pada Tuhan, dipertemukan dengan pasangan yang baik dan rendah hati. Jodoh memang penuh misteri. Misteri yang tetap Tuhan rahasiakan sehingga kita tetap menaruh percaya pada rancanganNya.
 .
 Tuhan hanya ingin kita memegang rasa percaya. Rasa percaya yang akan terus menggiring kita pada pengharapan sebuah akhir yang baik. Perjalanan yang akan selalu menuntun untuk percaya dengan apa yang dipilihkanNya, rasa manis dan pahit, rasa disakiti dan disayangi, ketika dikhianati dan dikagumi, ketika ditolak dan terpilih, bahwa semua itu akan bermuara pada kebaikan.
 .
 Terkadang berpikir, siapakah aku sehingga Tuhan kasi kesempatan kuliah di Jerman? Pintar, enggak. Sedang-sedang saja. Masih banyak teman-teman yang jauh lebih pintar yang saya kenal namun belum punya kesempatan melanjutkan pendidikan di sini. Tapi Tuhan begitu baik mengerjakan impianku, pada waktuNya, Dia mewujudkannya satu persatu.
 .
 Dan hal yang sama, aku tanyakan ketika penantian panjang perihal jodoh itu terjawab oleh Tuhan, siapakah aku dipertemukan dengan seseorang seperti dia? Kembali lagi aku hanya bisa bersyukur. Biarlah itu semua rahasia Tuhan yang jadi jawaban atas semua doa-doa dari orang yang mengasihiku, orangtuaku, dan keluarga utamanya.
 .
 Ya, hanya syukur dan Syukur. Karena bagi Tuhan tidak ada yang mustahil, maka, perjalanan iman kita lah yang harus tetap dijaga. Menjaga kesetiaan kita pada Tuhan dan menjaga iman itu tetap berkualitas. Dan pada saatNya, Dia akan bertindak mengambil semua bagian yang tidak bisa dan tidak mungkin kita selesaikan.
 .
 Terimakasih Tuhan, buat dia yang menjadi rumah tempatku pulang dari kelelahan di luar sana.
 .
 Selamat Hari Minggu!

(note: tadi sebelum berangkat sepedaan, setelah nge post di page facebook, udah posting di sini. pulang sepedaan, baru nge check, enggak keposting rupanya. jadi, ini sebagai pengingat saja.)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun