Mohon tunggu...
Emma Bukit
Emma Bukit Mohon Tunggu... karyawan swasta -

senang membaca :)\r\n

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Bebek Bakar Besok Saja

23 September 2011   15:16 Diperbarui: 26 Juni 2015   01:41 120
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Suatu saat dalam keseharian kita ada kalanya merasa malas memasak di rumah padahal bahan makanan sudah lengkap menunggu diolah. Sekali-kali ingin berganti suasana, ingin makan di luar rumah, ingin mencoba menu di tempatyang belum pernah dikunjungi. Memang tidak bisa dipastikan bagaimana rasa makanan yang disajikan. Namun bila suasananya menyenangkan kadangkala makanan yang rasanya biasa-biasa saja pun bisa dimaafkan apalagi kalau rasanya luar biasa, pasti ketagihan ingin datang lagi.

Nah, suatu kali saya dan suami ingin berganti suasana makan malam. Setelah pilah-pilih tempat akhirnya pilihan jatuh ke sebuah cafe yang letaknya diatas bukit, di ruang terbuka beratap langit sehingga pemandangan malam cukup indah dengan melihat lampu-lampu pemukiman, lampu-lampu jalan dan lampu mobil yang melintas di bawah bukit tersebut. Hembusan anginpun tidak terlalu kencang. Suasana cafe dibuat sedemikian remang dengan hanya mengandalkan nyala sebuah lilin cair di setiap meja. Bila ingin lebih terang boleh minta lilin lagi. Mungkin kalau dibuat terang dengan lampu bisa mengaburkan pemandangan indah di bawah bukit. Cafe ini juga memberikan fasilitas hot spot. Ada juga bonsai-bonsai cantik yang selain sebagai penyegar suasana juga dimaksudkan untuk dijual.

Suasana cafe yang remang-remang memang memberikan kesan romantis. Padahal tidak semua pengunjung cafe adalah orang-orang yang sedang dipenuhi bunga-bunga cinta. Sepertinya semua orang datang mencari makan. Saat itu terlihat beberapa keluarga dengan anak remaja. Ada beberapa mahasiswa yang masing-masing membawa laptop dan diktat. Ada juga karyawan kantor yang sepertinya sedang merayakan ulang tahun salah seorang rekan. Tapi entahlah pada hari lain, barangkali ada yang pedekate sambil makan-makan hehee...

Menu di cafe ini beragam, harga pun tak mahal. Dari makanan yang ringan sampai yang berat. Dari minuman bening tanpa rasa (air putih maksudnya..) sampai minuman sejenis bir. Dalam keremangan cahaya lilin mata dipaksa untuk membantu menentukan pilihan dari beragam makanan dan minuman yang ada di daftar menu. Kalau sudah begini rasanya ingin cepat-cepat selesai menentukan pilihan. Akhirnya kami memilih menu bebek untuk santap malam, suami pilih bebek bakar dan saya pilih bebek goreng. Minuman kami standar saja, air putih dan juice.

Mas pelayan mencatat semua pesanan dan sempat mengulang semua pesanan sebelum meninggalkan kami dengan senyum ramah dan pesan sponsor : "ditunggu sebentar makanannya dimasak dulu ya pak, bu…" Kamipun terkesan dengan kesabaran, keramahan dan kesopanan mas pelayan. Mendengar suara mas pelayan membuat perut yang sudah agak kembung pun ikut menurunkan volume irama keroncong yang mulai terdengar. Perut dan seluruh penghuninya mau bersabar.

Akhirnya pesanan kami datang. Mula-mula minuman diantarkan oleh mas pelayan tadi. Kemudian makanan datang diantarkan oleh seorang Bapak yang juga ramah tutur kata dan senyumnya.


“Silahkan Bapak, Ibu, ini bebek gorengnya..” kata Bapak ramah sambil menghidangkan.



“Oh iya terima kasih Pak, tapi tadi kami pesan bebek goreng satu sama bebek bakar satu, mungkin ini pesanan orang lain barangkali Pak..”
sahut suami saya sambil mengingatkan.


“Wah iya salah ya.. mmm ini bebek goreng saja, kalau mau bebek bakar besok saja lagi” kata Bapak sambil tetap tersenyum ramah..


“Maksudnya Pak ?” …….. kami mulai bingung..


HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun