Dalam rangka memperingati HUT TNI dan juga memperingati hari Museum Nasional, kemarin saya bersama komunitas Ketapels dan juga komunitas Ladiesiana trip ke Museum Satria Mandala. Jadi teringat kali terakhir saya menjejakkan kaki di sana, saat saya masih duduk di bangku sekolah dasar hmm entah sudah berapa dekade ya sampai lupa hahahaa
Museum sejarah militer yang terletak di kawasan Gatot Subroto Jakarta ini, tentunya sering kita lewati. Akan tetapi bagi siapa saja yang belum pernah mengunjunginya tentu penasaran deh, seperti apa sih pengalaman menjelajahi museum ini, dan hari ini akan saya ceritakan tentang isi Museum Satria Mandala stay tune membaca tulisan saya ini ya hihiii
Begitu memasuki area museum, suasana langsung terasa berbeda. Halaman museum yang luas dipenuhi dengan berbagai jenis alutsista---mulai dari tank, pesawat tempur, hingga rudal. Pemandangan ini sangat menarik, apalagi jika untuk para pecinta sejarah atau teknologi militer. Saya melihat beberapa anak kecil yang antusias berlari ke arah tank besar, sementara orang tua mereka menjelaskan dengan bangga bahwa ini adalah bagian dari sejarah pertahanan Indonesia.
Masuk ke dalam gedung utama, nuansa historis semakin kuat. Museum ini tidak hanya menampilkan alat-alat perang, tapi juga menyajikan perjalanan sejarah militer Indonesia sejak masa perjuangan kemerdekaan hingga era modern. Ada banyak diorama yang menggambarkan peristiwa penting, seperti Serangan Umum 1 Maret dan operasi-operasi militer besar lainnya. Bagi saya, diorama-diorama ini memberikan gambaran yang lebih hidup tentang bagaimana perjuangan bangsa untuk mempertahankan kedaulatan negara.
Di salah satu sudut ruangan, saya terpaku pada koleksi baju tempur para pahlawan. Melihat seragam dan senjata asli yang mereka gunakan benar-benar memberikan kesan mendalam tentang betapa berat perjuangan yang mereka hadapi. Tidak hanya itu, ada juga surat-surat asli, foto-foto dokumentasi yang memperkuat narasi sejarah yang disampaikan museum ini.
Salah satu momen yang paling menarik bagi saya adalah ketika sampai di ruang yang didedikasikan untuk mengenang para pahlawan revolusi. Patung-patung dada mereka ditata rapi, lengkap dengan cerita singkat tentang jasa-jasa mereka. Ini menjadi momen refleksi, mengingatkan saya betapa pentingnya menghargai jasa para pahlawan yang telah berkorban demi kemerdekaan kita.
Selain pameran, Museum Satria Mandala juga dilengkapi dengan ruang terbuka yang adem karena banyaknya pohon-pohon besar. Selain itu ada mural dengan 3 kata sakti dari Jendral Sudirman "Menjaga Wudhu, Sholat tepat waktu dan Cintai Rakyat sepenuh hati" wuihh begitu dalam ya 3 kata tersebut.
Setelah berkeliling cukup lama, saya memutuskan untuk bersantai sejenak di area luar. Saya duduk di bangku taman yang menghadap langsung ke koleksi helikopter dan pesawat tempur. Menghirup udara segar sambil membayangkan bagaimana alat-alat ini digunakan dalam operasi militer di masa lalu, rasanya seperti menelusuri lembaran-lembaran buku sejarah yang hidup.