Mohon tunggu...
Emma Malika
Emma Malika Mohon Tunggu... Guru - Blogger

"Kompasianer teraktif versi Komik Kompasiana tahun 2023" || Menulis dengan apa adanya dan berusaha menjalani hidup dengan baik agar kembali dengan Husnul khatimah aamiinn

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Skandal Gabus dan Pucung

30 Oktober 2023   16:16 Diperbarui: 30 Oktober 2023   17:45 82
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gelap, keruh dan misterius,
Air dikuasai oleh malapetaka.
Si ikan gabus, tangguh dan tegar,
Terdampar dalam kesedihan yang menghancurkan.

Namun, dia tidak merundukan bahu,
Tidak menyerah pada kegelapan yang membebaskannya.
Ia mencari jalan keluar,
Mencari cara untuk bertahan hidup.

Dan akhirnya, ia menemukannya,
Dalam salah satu resep paling terkenal di pelosok negeri,
Bumbu pucung, eksotis, memikat dan lezat.

Ikan gabus dan bumbu pucung,
Menjadi perpaduan yang tak terbayangkan,
Merangkul satu sama lain berpegangan dalam keindahan,
Menghasilkan kelezatan yang luar biasa.

Namun skandal terjadi,
Ketika rasa bahagia itu menjadi viral.
Dikecam oleh orang yang tidak tahu apa-apa,
Yang tidak pernah merasakan keindahan rasa itu sendiri.

Tapi kita tetap bertahan,
Berdiri teguh untuk gabus dan bumbu pucung,
Karena keindahan itu layak dipertahankan,
Dan cinta selalu lebih kuat dari kebencian.

Jakarta, 30 Oktober 2023

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun