Mohon tunggu...
Emma Muthialathifah
Emma Muthialathifah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Emma Muthia Lathifah

Selanjutnya

Tutup

Artificial intelligence

Dampak Bullying terhadap Kesehatan Mental Siswa

14 Januari 2025   08:12 Diperbarui: 14 Januari 2025   08:12 46
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Artificial Intelligence. Sumber ilustrasi: pixabay.com/Gerd Altmann

Perilaku bullying merupakan  tindakan  kekerasan  yang  sengaja  maupun  tidak sengaja  dilakukan  oleh seseorang ataupun  sekelompok baik secara verbal maupunfisik. Bullying adalah  jenis perilaku agresif dimana seseorang atau sekelompok individu yang lebih lemah mengalami tekanan psikologis atau fisik. (Saifullah, 2015)

Saat ini,  sudah  banyak  terjadi  peristiwa  yang  di  tujukan  kepada  siswa  diIndonesia,  seperti  perilaku bullying yang terjadi dilingkungan sekolah maupun dilingkungan masyarakat. Karena perilaku bullying ini sudah menjadi  hal  biasa  dan menyebar  luas  dikalangan  manapun. 

Di Indonesia  kasus bullying semakin  tinggi  Menurut  data Programme  for  International  Students  Assessment(PISA)  anak  dan  remaja  di  Indonesia mengalami15  persen  intimidasi,  19  persen  dikucilkan,  22  persen  dihina,  14  persen  diancam,  18  persen didorong  sampai  dipukul  teman  dan  20  persen  digosipkan  kabar  buruk. (Twemlow, 2006) Tak  hanya  itu United  Nation International Children's Emergency Fund(UNICEF)  mencatat  bahwa Indonesia memiliki persentase tinggi terkait kekerasan  anak. Bila dibandingkan  negara Asia lainnya seperti  Vietnam, Nepal maupun  Kamboja, Indonesia menempati posisi yang lebih tinggi. (Perry, 2019)

Perilaku bullying ini  akan merusak  fisik dan psikologis terhadap korbannya. bagi korban, bullying dapat menyebabkan bahaya psikologis seperti depresi,  cemas,  terisolasi  sosial,  dan  rendah  diri,  hingga  bunuh  diri.  Korban  juga  cenderung membawa  luka emosional, fobiasosial di masa dewasa, emosional tidak stabil karena merasa tidak nyaman, tindakan fisik juga menyebabkan bekas luka pada korban bullying. (Sukawati, 2022) Hal Ini  sangat  menyedihkan  di  tempat  di  mana  anak-anak  seharusnya merasa  aman  dan  terlindungi.  Hal sejalan  dengan  UU  23  tahun  2002  tentang  perlindungan  anakbahwasetiap  anak  berhak  untuk  hidup  tumbuh,  berkembangdan  berpartisipasi  secara  wajar  sesuai  dengan  harkat dan martabat kemanusiaan, serta mendapatkan perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi.

Dampak Bullying Terhadap Psikologis Siswa Dampak  perilaku bullying terhadap  korbannya  bisa  berdampak  kepada  fisik  dan  psikologis  korban, bahkan  ada  korban  yang  sampai  merasa  depresi  dan  jauh  dari  sosial  lingkungan  sekitarnya.  Menurut (Zulqurnain, 2022) perilaku  bullying  hanya  membuat  anak  takut  terancam,  rendah  diri  dan  tak  ada nilainya,  sulit  berkonsentrasi  pada  saat  bbelajar,  sulit  bersosialisai  dengan  lingkungannya,  tidak  mau  sekolah, sulit bersosialisasi dan menjadi seseorang yang tidak memiliki percaya diri, sulit untuk berfikir hingga prestasi akademiknya menurun.membuat  siswa  menjadi tidak percaya diri, khawatir dengan lingkungan, tidak nyaman bila dekat perilaku bullying, malu, marah, dan trauma. Siswa  tidak percaya  diri  dalam  menyampaikan  pendapat  ketika  pembelajaran  bahkan  tidak  percaya  dengan kemampuan diri yang dimiliki oleh siswa. (Masturina, 2018)

Korban  bullying  seringkali  mengalami  tingkat  stres  dan  kecemasan yang tinggi.

Hal ini sesuai dengan hasil studi yang dilakukan oleh The National Youth Violence Prevention Resource Center (NYVPRC) (dalam (Novrian, 2017)) menunjukkan bahwa dampak yang ditimbulkan dari bullying bagi korbannya ialah korban akan selalau takut dan cemas sehingga mempengaruhi konsentrasi belajar disekolah bahkan dalam waktu panjang hal ini dapat mempengaruhi kepercayaan diri sehingga menuntunnya mereka untuk menghindari sekolah dan memunculkan perilaku menarik diri dari lingkungan pergaulannya. (Holt, 2008) Selain itu, korban yang dibully (diolokolok) hanya berperilaku pasif dengan memilih untuk mendiamkannya saja. Mereka beranggapan bahwa tindakan bullying yang dilakukan oleh teman-temannya adalah sesuatu yang biasa. Ini berkaitan dengan persepsi mereka bahwa teman yang membully (mengolok-olok) hanyalah bentuk candaan dari temannya saja. Namun dibalik itu, terdapat korban bullying yang menjadi pribadi yang lebih baik dari sebelumnya. Perlakuan buruk yang menimpa mereka, mereka jadikan sebagai sebuah motivasi untuk bangkit dari keterpurukan dan seolah-oleh mereka ingin tunjukan bahwa mereka tidak seharusnya dibully, dan mereka ingin membuktikan bahwa mereka memiliki kelebihan yang tidak dimiliki oleh para pembully. (Kim, 2008) Tak hanya itu, korban juga melawan dengan membully balik para pelaku bully ini. Selanjutnya, dampak bullying terhadap perilaku pelaku bullying ialah ada rasa bersalah dan menyesal pada diri mereka setelah mereka membully temannya. Hal ini  . Mereka mungkin merasa takut, cemas, dan khawatir setiap hari, terutama ketika  berada  di  lingkungan  sekolah.  Stres  yang  berkepanjangan dapat  mengganggu  konsentrasi,  belajar,  dan performa  akademik  mereka.Bullying  dapat  merendahkan  harga  diri  korban. (Febriana, 2017) Korban  dapat merasa  rendah  diri,  tidak  berharga,  dan  merasa  tidak  ada  yang  peduli  terhadap  mereka.  Hal  ini  dapat menyebabkan penurunan kepercayaan diri dan merusak citra diri yang positif.

Dan dampak yang ditimbulkan dari perilaku bullying baik bagi pelaku, korban, serta yang menyaksikan, yaitu:

Bagi Pelaku: memiliki tingkat kepercayaan diri yang sangat tinggi dan merasa harga dirinya tinggi pula sehingga menyebabkan mereka berwatak keras, tidak memiliki empati, dan emosi yang tidak terkontrol. Mereka mempunyai keinginan untuk mendominasi dalam segala hal sehingga merasa memiliki kekuasaan dan bila pelaku didiamkan tanpa diintervensi dari pihak tertentu maka dapat menyebabkan terbentuknya perilaku lain seperti penyalahgunaan wewenang antar sesama teman.

Selain itu, dampak lain adalah prestasi rendah, merokok, menggunakan narkoba, tindakan anarkis seperti tawuran , bolos sekolah, menentang orang tua atau guru dan lain-lain.

Bagi Korban: korban akan selalau takut dan cemas sehingga mempengaruhi konsentrasi belajar disekolah bahkan dalam waktu panjang hal ini dapat mempengaruhi kepercayaan diri sehingga menuntunnya mereka untuk menghindari sekolah dan memunculkan perilaku menarik diri dari lingkungan pergaulannya. Selain itu korban merasa depresi dan merasa dirinya sendiri dan orang lain tidak ada yang menolongnya. Pada tahap yang ekstrim korban mungkin akan melakukan tindakan bunuh diri yang menurut ia dapat menyelesaikan masalahnya

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Artificial intelligence Selengkapnya
Lihat Artificial intelligence Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun