Menginjakkan kaki di dalam kompleks Masjid Gedhe Kauman, kita seolah-olah melakukan perjalanan waktu yang membawa kita kembali ke era kejayaan Mataram di Yogyakarta. Masjid ini bukan hanya tempat ibadah tempat ibadah, tetapi juga sebuah situs bersejarah yang telah menyaksikan berbagai peristiwa penting dalam sejarah dan kehidupan keagamaan masyarakat Jawa. Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi keindahan arsitektur yang megah dan mendalamnya makna keberagamaan yang diwakili oleh Masjid Gedhe Kauman. Mari kita mulai perjalanan kita dalam 'Napak Tilas Masjid Gedhe Kauman' yang memukau ini bersama Laskar Nusantara dalam kediatan Modul Nusantara." Sabtu (04/11/2023). Pada kegiatan kali ini mahasiswa kelompok Lasakar Nusantara menggunakan metode outdoor learning dimana mahasiswa belajar di luar kelas belajar memahami sejarah dan keunikan Masjid Gedhe Kaumansebagai pusat spiritual dan kebudayaaan di Yogyakarga ini yang dipandu oleh Kak Laila.Â
Masjid Gedhe Kauman memiliki sejarah yang kaya dan panjang. Dibangun pada abad ke-18, masjid ini adalah bagian integral dari kompleks Kesultanan Ngayogyakarta Hadiningrat di Yogyakarta, Indonesia. Disebut "Gedhe" karena ukurannya yang besar, masjid ini tidak hanya berfungsi sebagai tempat ibadah, tetapi juga sebagai pusat kegiatan keagamaan dan kebudayaan.
Pembangunan masjid dimulai pada masa pemerintahan Sultan Hamengkubuwono I, pendiri Kesultanan Yogyakarta. Desain arsitektur masjid menggabungkan unsur-unsur seni Jawa klasik, dengan tata letak dan ornamen yang menggambarkan keindahan dan kekayaan budaya Islam.
Selama berabad-abad, Masjid Gedhe Kauman menjadi saksi peristiwa sejarah penting, seperti upacara kenegaraan, pernikahan kerajaan, dan kegiatan keagamaan lainnya. Masjid ini juga menyimpan artefak bersejarah, seperti naskah kuno dan barang-barang antik, yang menambah nilai sejarahnya. Selain sebagai tempat ibadah, Masjid Gedhe Kauman terus memainkan peran sentral dalam kehidupan masyarakat setempat. Keberadaannya menjadi jembatan antara masa lalu dan masa kini, menjaga tradisi keislaman dan kejawaan yang kaya dalam budaya Yogyakarta.
Selain Masjid Gedhe Kauman Laskar Nusantara juga mengelilingi sekitaran Masjid ini bisa napak tilas melihat atau bahkan bertanya-tanya kepada Kak Laaila sekitar tentang sejarah berdirinya Muhammadiyah dan bagaimana perjuangan KHA Dahlan yang tampil sebagai sosok Sang Pencerah. Terdapat bangunan yang menjadi saksi perjuangan KHA Dahlan dalam berdakwah di lingkungan Kauman yakni Langgar Kidoel Hadji Ahmad Dahlan. Langgar Kidoel tepat terletak di depan rumah KHA Dahlan. Di Langgar itulah KHA Dahlan melakukan banyak aktivitas keseharian terutama berinteraksi langsung atau mengajar dengan murid-muridnya. Langgar Kidoel didirikan sekitar tahun 1800an setelah KHA Dahlan menikah. Langgar tersebut pernah dirobohkan karena pada waktu itu masih banyak masyarakat Kauman yang belum bisa menerima ajaran beliau dan dan dibangun kembali berkat didukung oleh saudara-saudaranya yang memang menghendaki KHA Dahlan tetap tinggal di Kauman dan terus mensyiarkan agama Islam.
Di Kauman juga terdapat Makam Kauman, yang letaknya berada di dalam komplek Masjid Gedhe Kauman. Tepatnya berada di belakang masjid di sisi barat. Di Makam Kauman ini banyak tokoh Muhammadiyah dikebumikan. Salah satu tokoh Muhammadiyah yang dikebumikan di makam itu adalah Nyai Siti Walidah atau yang lebih dikenal dengan nama Nyai Ahmad Dahlan. Beliau merupakan pahlawan perempuan pertama dan satu-satunya dalam bidang agama.
menururt salah satu mahasiswa Wawasan dan pengetahuan baru yang diperoleh
Pada Modul Nusantara kali ini banyak  sekali pelajaran yang saya dapatkan, di penampakan pertama saya melih bangunan Masjid Gedhe Kauman yang masih nampak kokoh dan indah. Keunikan Masjid Gedhe ini adalah masih konsisten dengan arah kiblat yang ditentukan oleh KHA Dahlan. Tentu bukan hal yang mudah pada waktu itu merubah arah kiblat, apalagi yang diubah Masjid Gedhe.Â
Teknologi belum secanggih hari ini, namun dengan kecerdasan dan keberanian KHA Dahlan akhirnya arah kiblat masjid sesuai, menghadap kiblat bukan bukan menghadap barat. Â Wisatawan juga bisa berkeliling ke sekitar Masjid Gedhe Kauman yang mana wisatawan masih bisa menyaksikan rumah-rumah model jaman dahulu dan nuansa tempo dulu.
ÂBaca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H