Mohon tunggu...
em jie
em jie Mohon Tunggu... -

.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Sisi Buruk Manusia

14 Juni 2010   18:53 Diperbarui: 26 Juni 2015   15:32 386
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Berfikir maju dengan selalu berprasangka baik merupakan terapi mujarab bagi setiap orang, karena berdampak pada pembentukan sikap positif dan menumbuhkan jiwa yang lapang juga pribadi yang besar. Tapi tidak ada salahnya kita juga memahami beberapa kekurangan pada diri manusia agar bisa menghindari dan mengikisnya secara bertahap.

Manusia dengan berbagai macam kelebihan dan kelengkapan instrumen yang dimilikinya ternyata mempunyai banyak kekurangan yang sangat vital, diantaranya :
1. Kurang bersyukur, melupakan jasa-jasa dari Tuhan, orang tua, guru, saudara, kerabat, dll.
2. Mudah berputus asa, suka mengeluh, tidak sabar
3. Pemalas, banyak tidur, makan berlebihan
4. Bersikap sombong, tidak mau kalah, merasa paling baik/benar.
5. Biasa berbohong, dusta, menipu, pintar beralibi.
6. Rakus, tidak pernah puas, gampang iri, cemburu dan mudah terpengaruh duniawi.
7. Pelit, kikir, bakhil dan selalu berat bila beramal
8. Berpikir negatif, jorok, mesum, kriminal
9. Bicara dulu baru berfikir sehingga asal bicara
10. Bagi yang berAgama Islam, malas membaca Kitab, Tahajud, Shaum, zikir

Beberapa yang disebutkan di atas cuma sebagian saja dan tentunya masih banyak lagi. Ada suatu contoh ilustrasi dari sifat manusia pada saat melakukan perjalanan ke atas gunung. Dimana bererapa orang membawa ransel dengan berisikan berbagai macam barang bawaan, dari mulai makanan, minuman ,peralatan tenda, jaket, dll semuanya dibawa untuk bekal perjalanan. Diawal perjalanan yang masih datar hampir semuanya berjalan cepat, bersenda gurau, bernyanyi, bercanda, tertawa menikmati sejuk dan indahnya alam pemandangan.

Setengah perjalanan ternyata dirasakan beban makin berat apalagi jalan yang dilalui mulai naik tidak lagi datar, maka beberapa orang mulai lambat berjalan dan berupaya mengurangi bebannya ada juga yang menyesal telah membawa beban terlalu banyak. Makin tinggi ternyata makin berat sehingga ada sebagian beban yang di buang agar ringan dan bisa ikut melanjutkan perjalanan, makanan yang dibawapun dikeluarkan dan dibagi-bagikan ke yang lain padahal niatnya adalah untuk mengurangi beban bawaan. Saat itu kaki, tangan, badan terasa sakit dengan keringat yang bercucuran, makanpun sangat tidak berselera.

Disini akan terbuka karakter-karakter seseorang, ada yang merepotkan, ada yang ingin enak sendiri, ada yang selalu ingin didepan, ada yang selalu tertinggal, ada yang berjiwa penolong, ada yang selalu tenang dan enjoy menikmati perjalanan dll. Mendekati puncak gunung makin sulit membawa beban, tanpa beban saja sudah sangat berat terpaksa beban ditinggalkan dan apa-apa yang ia persiapkan dari rumah ternyata ditinggalkan begitu saja, kesombongan seseorang menjadi hilang oleh kenyataan bahwa disini ia hanya pecundang.

Itulah ilustrasi perjalanan manusia, hati-hati dengan apa-apa yang dibawa jangan sampai semuanya cuma sebatas beban yang sebenarnya kita tak bisa memikulnya. Dengan memahami kekurangan-kekurangan sisi buruk manusia semoga kita bisa lebih sadar diri dan selalu berupaya untuk memperbaiki diri kita

Semoga bermanfaat

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun