Mohon tunggu...
Emi Ulfiyani
Emi Ulfiyani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya seorang mahasiswi S1 Ekonomi Islam di Universitas Airlangga. Senang menulis, memasak, dan bernyanyi.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

KIP-K di Tangan Kita: Bijak atau Jadi Bahan Perbincangan?

3 Desember 2024   14:55 Diperbarui: 3 Desember 2024   15:48 60
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kartu Indonesia Pintar Kuliah (Sumber: Pinterest)

Kartu Indonesia Pintar Kuliah (KIP-K) merupakan salah satu program strategis pemerintah untuk mendukung pendidikan tinggi yang inklusif. Dengan anggaran sebesar Rp13,9 triliun pada tahun ini, KIP-K memberikan kesempatan kepada 985.577 mahasiswa dengan keterbatasan ekonomi namun memiliki prestasi untuk melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi. Program ini tidak hanya membantu biaya kuliah, tetapi juga memberikan bantuan biaya hidup yang cukup signifikan bagi penerima.

Sebagai salah satu penerima KIP-K, saya, Emi Ulfiyani, mahasiswa Program Studi S1 Ekonomi Islam di Universitas Airlangga, merasakan manfaat besar dari program ini. Kami bisa lebih fokus dalam belajar, mengikuti kegiatan pengembangan diri, bahkan menjelajahi potensi di luar akademik. Program ini benar-benar membuka pintu yang lebih luas bagi kami semua untuk berkembang.

Fenomena Gaya Hidup Hedon

Namun, di tengah manfaatnya yang besar, program ini juga menghadapi tantangan, khususnya terkait dengan perilaku penerima beasiswa. Baru-baru ini, isu gaya hidup hedon di kalangan oknum penerima KIP-K mencuat, menimbulkan kontroversi di media sosial dan masyarakat luas.

Sebagai mahasiswa penerima beasiswa ini, kita mungkin sering mendengar atau bahkan melihat sendiri cerita-cerita tentang teman-teman yang menggunakan dana beasiswa untuk hal-hal yang sifatnya sekunder, seperti liburan, nonton konser berbayar, atau belanja barang mewah. Padahal, kita tahu bersama bahwa dana ini sebenarnya ditujukan untuk kebutuhan pendidikan dan biaya hidup pokok.

Bukan berarti kita nggak boleh menikmati hidup, ya. Tapi, penting banget buat kita mengingat bahwa KIP-K adalah amanah yang tujuannya mendukung pendidikan kita. Ada tanggung jawab besar di dalamnya.  Kalau penggunaan dana ini terlihat tidak sesuai, tidak hanya diri kita yang kena imbasnya, tetapi juga bisa menciptakan kecemburuan dan kesalahpahaman di masyarakat. Hal ini juga berpotensi menodai citra positif dari program beasiswa itu sendiri, yang dampaknya akan lebih luas lagi.

Pentingnya Bijak Mengelola Dana

Di tengah proses pencairan dana semester ganjil yang masih berlangsung hangat, saya merasa ini momen yang pas untuk kita saling mengingatkan. Yuk, kita coba alokasikan dana ini untuk hal-hal yang benar-benar penting, seperti:

1. Biaya hidup sehari-hari.

2. Keperluan akademik, seperti buku atau alat tulis.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun