Selain tegas dan karismatik, beliau juga sosok pemimpin yang birokratis. Gaya birokratis merupakan cara atau irama seorang pemimpin dalam menghadapi bawahan dan masyarakatnya memakai metode tanpa pandang bulu juga senantiasa menghormati orang lain. Melansir dari laman NU Online, bahwasannya ketika ada alumni yang datang bertamu, para alumni diminta abah untuk tidak duduk di lantai, namun diajak untuk duduk di kursi. Di samping itu, ketika ada kesalahan dalam pelaksanaan kegiatan pondok, tanpa pandang bulu untuk menegurnya misalnya hanya yang pengurus jabatan tinggi, tidak , tapi semua yang terlibat akan beliau tegur.Â
4. Visioner
 Abah Muhlas juga sosok pemimpin atau pengasuh pondok pesantren Al-Hikmah 2 yang visioner. Gagasan-gagasannya dalam mewujudkan visi misi pondok selalu beroerientasi ke depan. Sosoknya yang optimis, tegas juga inspiratif menjadikan beliau sosok pemimpin yang visioner. Â
Kesimpulan
Dari sosoknya yang tegas, karismatik, birokratis dan visioner mampu mencetak lulusan-lulusan pondok pesantren Al-Hikmah 2 yang baik juga bagus. Banyak lulusan MA Al-Hikmah 2 khususnya di program keagamaan yang beliau pimpin, melanjutkan jenjang pendidikan tinggi di timur tengah seperti Mesir, Maroko, Sudan dsb. Sosoknya yang cinta terhadap ilmu sampai-sampai beliau dijuluki sebagai Ilmu yang berjalan mampu menginspirasi para santrinya untuk terus giat mencari ilmu tanpa merasa cukup juga tanpa lupa menghormati yang menjadi sumber ilmunya. Â
Terakhir quotes dari dawuh beliau Abah KH. Muhlas Hasyim, "Semua anggota tubuh kita harus bekerja untuk memahami kebenaran lewat ilmu. Tangan untuk menulis, kaki berjalan, telinga mendengarkan, akal berfikir, lidah membaca dan bertanya. Sama dengan orang menanam tumbuhan agar baik gimana? ya biji ditanam di tanah yang subur, disiram".Â
Alfaatihah
Daftar Referensi
https://www.tebuireng.co/mengenal-lebih-dekat-kh-mukhlas-hasyim/