Mohon tunggu...
Emil Pradana
Emil Pradana Mohon Tunggu... -

selamat membaca dan semoga bermanfaat !

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Multiple Attribute Value Sebagai Salah Satu Metode Evaluasi Kebijakan

14 Juni 2013   07:26 Diperbarui: 24 Juni 2015   12:03 397
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

1.INTRODUKSI

Metode Multiple Attribute Value (MAV) merupakan sebuah metode evaluasi yang digunakan untuk menilai beberapa alternatif kebijakan yang telah dirumuskan. Metode ini pertama kali dikenalkan oleh Fishburn (1967), dan juga Keeney and Raiffa (1976). Pada intinya metode ini bertujuan untuk mendapatkan alternatif kebijakan terbaik melalui pengkomparasian satu alternatif dengan alternatif lain. Pengkomparasian tersebut dinilai penting mengingat bahwa setiap kebijakan memiliki berbagai kriteria didalamnya, seperti kriteria terkait aspek ekonomi, aspek sosial, aspek lingkungan, aspek keindahan (aesthetic), dan aspek lainnya. Untuk mencapai suatu tujuan pembangunan, bisa saja didapat banyak alternatif kebijakan dengan spesifikasinya masing-masing, misal kebijakan yang cenderung berpengaruh besar terhadap aspek ekonomi namun cenderung mengabaikan aspek lingkungan dan keindahan. Melihat hal tersebut, maka dibutuhkan suatu metode untuk menentukan alternatif kebijakan terbaik yang sesuai dengan kondisi wilayah dimana kebijakan tersebut akan diberlakukan.

2.METODA

Pada dasarnya, metode MAV digunakan untuk membantu proses pengambilan keputusan (decision making), sehingga metode ini umumnya digunakan sebelum kebijakan diterapkan (ex ante). Selain itu, tujuan utama dari MAV adalah untuk meranking tiap alternatif kebijakan yang ada sesuai penilaian/preferensi decision maker (pengambil keputusan). Adapun proses atau tahapan yang harus dilakukan untuk dapat meranking alternatif yang tersedia, yaitu:

a)Definition of alternative:

Mengidentifikasi setiap alternatif kebijakan yang hendak dikomparasikan.

b) Selection and definition of criteria:

Mengidentifikasi serta memilih kriteria yang relevan dari setiap alternatif kebijakan yang ada.

c) Assessment of scores for each alternative in terms of each criterion:

Pemberian nilai/skor untuk setiap kriteria pada semua alternatif yang hendak dikomparasikan. Beberapa teknik yang dapat digunakan untuk mendapatkan nilai dari setiap kriteria seperti AHP maupun Weighted summation (pembobotan).

d) Ranking of the alternative:

Meranking alternatif melalui nilai/skor total tiap alternatif. Nilai/skor total dari tiap alternatif didapat melalui beberapa fungsi persamaan MAV, dan salah satu fungsi persamaan yang sering digunakan adalah fungsi penambahan (additive).

Uy(c1(a), c2(a), … , cn(a)) = (c1(ay),c2(ay), … , cn(ay))

Keterangan:

Uy= nilai alternatif y

c1= kriteria 1

ay = alternatif y

Fungsi ini pada dasarnya menjumlahkan skor setiap kriteria yang digunakan (c1…cn) pada satu alternatif (ay), sehingga dihasilkan skor untuk alternatif tersebut (Uy). Skor alternatif tersebut kemudian dikomparasikan dengan skor alternatif lainnya, dan alternatif dengan skor tertinggi menjadi alternatif terbaik yang pantas diterapkan.

3.REVIEW

Melalui metoda multiple attribute Value (MAV), pengambil keputusan dapat dengan mudah mengevaluasi kesesuaian tiap alternatif kebijakan yang tersedia hanya dengan menggunakan fungsi persamaan pertambahan (additive). Selain itu MAV cenderung tidak membutuhkan waktu dan biaya yang besar untuk dilakukan.

MAV dapat digunakan untuk data yang bersifat kuantitatif maupun kualitatif. apabila dalam suatu alternatif kebijakan terdapat kedua jenis data tersebut, maka data dapat disamakan skalanya, seperti menggunakan skala ordinal. Kelebihan lain dari MAV adalah kemampuannya untuk mengetahui kelemahan dan kelebihan dari setiap alternatif kebijakan yang ada, dimana kelemahan dan kelebihan tersebut terlihat dari nilai/skor tiap kriteria yang digunakan sebagai pertimbangan. Hal ini juga menandakan bahwa MAV dapat digunakan untuk menilai apakah suatu alternatif kebijakan termasuk dalam alternatif yang sustainable atau tidak, dimana penilaian sustainable dilihat melalui tinggi rendahnya kriteria ekonomi, sosial, dan lingkungan.

Hal yang menjadi kelemahan utama MAV adalah metode ini bersifat compensatory. Compensatory berarti bahwa metode ini menutupi kelemahan satu kriteria dengan keunggulan kriteria lain, dimana hal ini terjadi karena penggunaan fungsi penambahan (additive). Bisa saja nilai suatu alternatif menjadi tinggi karena skor kriteria ekonomi dan sosialnya yang tinggi, sedangkan skor kriteria lingkungannya sangat rendah bahkan mungkin lebih rendah dari alternatif lain.

REFERENSI:

Van Herwijnen, Marjan. ____. Multi Atrribute Value Theory. Vrije Universiteit Amsterdam

Tsoukiàs, Alexis. 2011. Methods and Tools for Public Policy Evaluation. Université Paris-Dauphine

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun