mengajar ini.
Ada lagi GBDT yang merangkap menjadi tukang cukur, penjual bubur ayam,
hingga juru masak. Dengan penghasilan Rp750.000 per bulan, bertugas di
daerah terpencil, sulit untuk menyalahkan mereka kenapa harus bekerja
sambilan.
Ketua Forum Guru Honorer Indonesia Supriyono mengungkapkan, perlu aturan
tegas soal perlindungan kesejahteraan guru-guru honorer. Salah satunya
memberlakukan upah minimum pendidik.
“Sekolah punya gedung mewah, tetapi gurunya tidak ada, ya tidak bisa
belajar. Tetapi meski tempatnya di kuburan, asalkan ada guru, proses
belajar bisa tercipta,” ungkap guru di Jakarta ini.
Ketua Umum Federasi Guru Independen Indonesia Suparman mengatakan, nasib
guru-guru honorer tidak lebih baik daripada buruh. Para guru honorer
kini menaruh harapan pada Rancangan PP tentang Guru Non-PNS yang tengah
disusun pemerintah. Disebut-sebut bakal ada pengaturan tentang upah
minimum guru. Jumlah guru honorer kini 922.308 orang dan tersebar di
sejumlah daerah.
----------------------------------
Referensi 2:
Sinar Indonesia Baru, 7 November 2006
Kelompok yang tak kurang menderitanya di negeri ini adalah guru. Mereka bukan saja menderita karena penghasilan yang…………..