Pancasila, sebagai dasar negara Indonesia, memiliki peran ganda yakni entitas dan identitas bangsa. Sebagai entitas, Pancasila merupakan pemersatu bangsa yang majemuk, sedangkan sebagai identitas, Pancasila mencerminkan nilai-nilai luhur bangsa. Di era pendidikan abad ke-21, penghayatan Pancasila dan Profil Pelajar Pancasila (PPP) menjadi semakin penting untuk membentuk generasi muda yang berkarakter dan berwawasan global. Pancasila, memiliki peran sentral dalam membentuk identitas bangsa dan menuntun arah pendidikan. Pendidikan abad ke-21 berfokus pada pengembangan karakter dan keterampilan abad ke-21. Profil Pelajar Pancasila, yang berlandaskan nilai-nilai Pancasila, menjadi panduan untuk membentuk generasi muda yang beriman, berakhlak mulia, bergotong royong, kreatif, dan berwawasan global. Di era digital abad ke-21 ini, penting untuk merefleksikan bagaimana Pancasila dapat dihayati sebagai entitas dan identitas bangsa, serta diwujudkan dalam profil pelajar Pancasila di ekosistem sekolah.Â
Namun, di era digital ini, berbagai tantangan muncul dalam menghayati Pancasila. Pertama, arus informasi yang deras dan berita bohong dapat mendistorsi nilai-nilai Pancasila. Kedua, globalisasi dan budaya luar yang masuk tanpa filter dapat menggeser nilai-nilai luhur bangsa. Ketiga, sikap individualisme dan materialisme yang semakin kuat dapat melemahkan rasa persatuan dan kesatuan bangsa. Implementasi Profil Pelajar Pancasila (PPP) di sekolah juga menghadapi beberapa tantangan. Pertama, kurikulum yang padat dan metode pembelajaran tradisional yang kurang inovatif dapat menghambat pengembangan karakter PPP. Kedua, kesenjangan infrastruktur dan kualitas guru di berbagai daerah dapat menyebabkan ketimpangan dalam implementasi PPP. Ketiga, keterlibatan orang tua dan masyarakat yang masih kurang optimal dalam mendukung pendidikan karakter di sekolah.Â
Nama : Nurul EmiliyahÂ
E-mail : nurulemiliyah@yahoo.comÂ
Mahasiswa PPG Prajabatan 2023Â
Bahasa Jawa Unesa SurabayaÂ
Meskipun terdapat berbagai tantangan, upaya penghayatan Pancasila dan implementasi PPP di sekolah harus terus dilakukan. Beberapa strategi yang dapat diterapkan seperti halnya mengintegrasikan nilai-nilai Pancasila dalam kurikulum dan pembelajaran dengan menggunakan metode yang inovatif dan kreatif, seperti pembelajaran berbasis proyek, pembelajaran kontekstual, dan pembelajaran experiential. Membangun budaya sekolah yang berpihak pada peserta didik dengan menciptakan lingkungan yang aman, ramah, dan inklusif, serta memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengembangkan potensi diri mereka secara optimal. Melibatkan orang tua dan masyarakat dalam kegiatan sekolah, seperti program parenting, seminar, dan workshop tentang Pancasila dan PPP. Memanfaatkan teknologi digital untuk menyebarkan informasi dan edukasi tentang Pancasila dan PPP, serta untuk mengembangkan pembelajaran yang lebih interaktif dan menarik.Â
Pancasila sebagai entitas dan identitas bangsa Indonesia harus terus dihayati dan diamalkan dalam kehidupan sehari-hari, terutama di era pendidikan abad ke-21. Pancasila merupakan fondasi dan identitas bangsa Indonesia. Di era globalisasi dan abad ke-21, penghayatan Pancasila dan implementasi Profil Pelajar Pancasila menjadi semakin penting dalam pendidikan. Implementasi Profil Pelajar Pancasila di sekolah dapat menjadi salah satu cara untuk mewujudkan generasi muda yang berkarakter dan berwawasan global. Menghayati Pancasila sebagai entitas dan identitas bangsa di era digital memerlukan upaya bersama dari berbagai pihak. Dengan kerjasama dari semua pihak, yaitu guru, siswa, orang tua, dan masyarakat, diharapkan nilai-nilai Pancasila dapat terus tertanam dalam diri generasi muda dan menjadi identitas bangsa yang kokoh. Pendidikan abad ke-21 dengan profil pelajar Pancasila menjadi solusi untuk membentuk generasi muda yang berkarakter dan siap menghadapi tantangan global.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H