Mohon tunggu...
Nurul Emiliyah
Nurul Emiliyah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa di Universitas Negeri Surabaya

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Kontekstualisasi Pemikiran Ki Hajar Dewantara pada Tradisi Sanggring Kolak Ayam (Gresik, Jatim)

8 April 2024   20:35 Diperbarui: 8 April 2024   20:42 382
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagi umat muslim khususnya masyarakat kota Gresik, fenomena Ramadhan menjadi uforia tersendiri bagi mereka. Dimana bulan Ramadhan adalah bulan suci yang penuh berkah. Masyarakat Gresik menyambut Ramadhan dengan suka cita dengan mempersiapkan hal baik lahir maupun batiniyah. 

Hal yang cukup menarik setiap Ramadhan kota Gresik selalu mengadakan tradisi budaya salah satunya yakni Tradisi Sanggring Kolak Ayam yang ada di Desa Gumeno, Manyar, Gresik. Tradisi ini diadakan setiap malam ke-23 Ramadhan. 

Tradisi ini berawal dari kisah Sunan Dalem yaitu putra kedua Sunan Giri, beliau membangun masjid di Desa Gumeno. Ketika menyebarkan syiar Islam, Sunan Dalem jatuh sakit dan disembuhkan dengan masakan khusus yang terbuat dari ayam dan santan yang sekarang dikenal dengan sanggring atau kolak ayam. 

Tradisi Sanggring Kolak Ayam merupakan tradisi unik yang tidak ditemukan di tempat lain. Perpaduan rasa gurih ayam dan manisnya kolak menjadi ciri khas makanan tradisi ini. Tradisi ini menjadi daya tarik wisata religi dan menarik banyak pengunjung dari berbagai daerah. 

merdeka.com
merdeka.com

Tradisi Sanggring Kolak Ayam diawali dengan memasak kolak ayam secara bersama-sama oleh seluruh warga desa. Ribuan piring kolak ayam disiapkan untuk dinikmati bersama-sama setelah shalat tarawih. 

Sebelum menyantap kolak ayam, terlebih dahulu berdoa bersama untuk keselamatan dan kelancaran desa. Kemudian, kolak ayam dibagikan kepada warga yang hadir. 

Tradisi Sanggring Kolak Ayam mengandung nilai-nilai budaya yang luhur, seperti gotong-royong, kebersamaan dan rasa syukur. Tradisi ini memiliki makna simbolis yang mendalam. Ayam melambangkan nafsu dan santan melambangkan kesucian. 

Tradisi ini mengingatkan agar manusia selalu berusaha menyucikan diri dari hawa nafsu selama bulan Ramadhan. Selain itu, tradisi Sanggring ini juga menjadi wadah untuk mempererat tali persaudaraan dan gotong royong antar warga Desa Gumeno. 

Adapun tujuan tersendiri bagi generasi muda penerus tradisi ini yakni untuk mengenalkan nilai-nilai luhur kearifan budaya daerah Gresik dan sarana penguatan karakter pelajar yang ada di Gresik. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun