Mohon tunggu...
Emilisa Rosina
Emilisa Rosina Mohon Tunggu... -

Mahasiswa Fakultas Ilmu Komunikasi dan Ilmu Politik Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Editorial, Newspaper's Opinion

23 Mei 2012   00:33 Diperbarui: 25 Juni 2015   04:57 1569
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Tajuk rencana adalah sebuah artikel yang merepresentasikan newspaper’s opinion terhadap sebuah isu. Ide tersebut disebut juga sebagai opini. Bentuk tajuk rencana dalam surat kabar ditulis dalam satu halaman yang terdiri dari tajuk rencana, kolom, surat pembaca, resensi dan kartun. Dalam surat kabar kecil, tajuk rencana  ditentukan dan ditulis oleh penerbit berdasarkan penelitiannya sendiri.

Dalam tajuk rencana ada editorial board. Editorial board adalah sekelompok orang yang biasanya merupakan pemimpin redaktur yang memutuskan setiap perencanaan dalam tajuk rencana yang akan ditampilkan di surat kabar. Tajuk rencana biasanya tidak ditandatangani, atau dipublikasikan tanpa by line karena merepresentasikan newspaper’s opinion, bukan writer’s opinion.

Jika surat kabar adalah aspirasi komunitas, maka tajuk rencana adalah aspirasi dari surat kabar itu sendiri. Aspirasi tersebut dapat memberikan informasi bagi para pembaca, menstimulasi pikiran, membentuk opini, dan membuat seseorang atau kelompok take an action. Ide-ide dalam tajuk rencana dapat muncul dari keseharian seseorang; bagaimana ia berinteraksi dengan sesamanya, dengan institusi pendidikan atau perusahaannya, kegiatan ekstrakurikuler, komunitas, negara maupun isu-isu internasional lainnya.

Menulis Sebuah Tajuk Rencana

Tajuk rencana harus menceritakan kepada pembaca mengenai hal yang tidak didiskusikan dalam straight news. Tajuk rencana harus dituliskan dengan hati-hati karena reputasi surat kabar bergantung pada keakuratan berita pada tajuk rencana Masing-masing surat kabar akan memiliki ide-ide yang berbeda dalam membuat tajuk rencana. Secara garis besar, ada empat tahap yang dianjurkan dalam penulisan tajuk rencana yaitu menetapkan permasalahan atau situasi, memilih posisi (setuju atau tidak, menolak atau tidak), menuliskan bukti yang mendukung posisi tersebut, sanggah posisi satunya pada kesimpulan, dan tawarkan solusi terhadap permasalahan yang diangkat. Oleh karena tajuk rencana adalah newspaper’s opinion, hindari penggunaan kata yang mengarah pada pemikiran diri sendiri seperti “saya pikir ini salah”, ubahlah menjadi “ini adalah sebuah ketidakadilan”.

Ada empat tipe tajuk rencana. Tipe pertama yaitu explain yaitu tulisan yang memberi penjelasan secara terperinci dan berdasarkan fakta, seperti menjelaskan mengenai berita olahraga. Tipe kedua yaitu evaluate yang berfokus pada tindakan atau situasi berdasarkan kebenaran atau ketidakbenaran berita menurut pandangan penulis. Penulis harus memaparkan dengan jelas alasannya menilai suatu berita dan memberikan beberapa solusi untuk memperoleh kepercayaan pembacanya. Tipe ketiga yaitu persuade yang menawarkan tujuan spesifik dalam pemecahan masalah. Tipe ini mengharapkan tindakan yang lebih cepat dibandingkan harus memahami terlebih dahulu sebuah situasi dan menyediakan kepemimpinan yang dapat mengganti kebijakan organisasi atau perusahaan. Tipe yang keempat yaitu praise berupa jenis tajuk rencana yang memuji individu atau organisasi karena telah melakukan hal yang baik.

Pertanyaan selanjutnya yang muncul adalah bagaimana menulis sebuah tajuk rencana? Langkah pertama yang harus diambil adalah memilih topik yang signifikan, terbaru, dan sekiranya dapat menarik minat pembaca. Kumpulkan informasi dan fakta dari topik tersebut, termasuk pelaporan yang objektif melalui riset, misalnya dengan  menuliskan 5W+1H atau bisa pula menggunakan riset. Setelah itu, tuliskan garis besar tajuk rencana. Tujuannya adalah sebagai pembantu dalam menjabarkan pokok bahasan dan agar tajuk rencana tidak melenceng dari topik.

Jelaskan topik secara spesifik berdasarkan data-data yang ada dan mengapa isu itu perlu diangkat. Kemudian kemukakan opini pihak oposisi, identifikasi pihak mana yang bertentangan dengan opini yang hendak ditulis dalam tajuk rencana. Dalam tahap ini, tetap gunakan fakta dan kutipan-kutipan yang relevan dan berikan alasan yang kuat atas pernyataan-pernyataan tersebut.

Langkah selanjutnya adalah membuktikan bahwa kepercayaan atau paham dalam pihak oposisi adalah salah. Misalnya, setelah menuliskan bahwa program pemerintah mengenai penataan jalam utama kota adalah solusi yang baik untuk mengurangi kemacetan, penulis dapat melanjutkan tulisannya dengan menyertakan kata “tetapi”, “meskipun”, “namun”, dan “sayangnya”, kemudian dilanjutkan dengan pendapat yang disertai fakta mengapa penulis menentang kebijakan tersebut.

Ketika penulis telah menyelesaikan tahapan di atas, saatnya mencari bukti dan fakta, alasan utama, dan analogi-analogi yang mendukung pernyataan dalam tajuk rencana. Tuliskan alasan-alasan tersebut secara berurutan, dari alasan yang kuat ke alasan yang lebih kuat, dan selanjutnya sampai pada alasan terkuat.

Akhiri tajuk rencana dengan solusi-solusi atau tantangan yang baik untuk diinformasikan dan diketahui pembaca. Solusi yang ada dapat menjadi solusi efektif ketika berasal dari sumber yang dapat dipercaya atau memiliki kredibilitas tinggi. Usahakan tajuk rencana ditulis tidak lebih dari 500 kata dan tidak menggunakan sudut pandang orang pertama.

Mempengaruhi Pembaca

Seorang penulis tajuk rencana dalam surat kabar memiliki kewajiban untuk menciptakan community conversation sebagai sarana dimana pembaca dapat menyuarakan pendapatnya. Pembaca menyuarakan pendapatnya melalui surat redaksi dan melalui surat pembaca. Surat redaksi dituliskan berupa respon terhadap isu-isu terkini dalam media atau respon mengenai masalah apa yang sedang terjadi dan apa penyebabnya. Terkadang, surat akan membuat penulis tajuk rencana menyoroti kesalahan pengungkapan fakta. Bagaimanapun, surat ini bertujuan untuk member masukan terhadap perusahaan atau negara tanpa pendapat dari pegawai lainnya, bahkan juka surat tersebut berisi kritikan terhadap apa yang telah dilakukan atau dituliskan pihak pembuat surat kabar.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun