Pembelajaran Matematika Inklusi: Menjembatani Perbedaan untuk Semua Siswa
Nama : Emilia Salma
NIM : 34202200035
Dosen Pengampu : Dr. Nila Ubaidah S. Pd. M. Pd.
Mata Kuliah : Pembelajaran Matematika Inklusi
Universitas Islam Sultan Agung
 Dalam dunia pendidikan modern, pendidikan inklusi menjadi salah satu fokus pertimbangan saat ini. Dimana konsep pendidikan inklusi sendiri menekankan betapa pentingnya kesetaraan kualitas dan akses pendidikan yang akan diperoleh semua anak, termasuk pada anak-anak yang memiliki keistimewaan. Contohnya dengan memberikan pembelajaran matematika kepada semua anak tanpa terkecuali, termasuk dalam konsep pendidikan inklusi. Mengingat betapa pentingnya mata pelajaran matematika dalam kehidupan sehari-hari, mata pelajaran ini perlu diajarkan untuk membantu anak-anak mengembangkan pola berpikir matematika. Memberikan kesempatan belajar matematika yang sama kepada semua anak, termasuk anak dengan kebutuhan khusus adalah tujuan utama dari pendekatan pembelajaran matematika inklusi. Di dalam kelas inklusi, siswa dapat belajar bersama-sama dengan berbagai kemampuan dan keistimewaan dalam satu kelas, sehingga menciptakan suatu lingkungan belajar yang beragam dan saling menghormati. Komitmen dari semua pihak sangat diperlukan untuk mendukung pembelajaran matematika inklusi. Dengan pendekatan yang sesuai, semua anak dapat mencapai potensi terbaiknya.
 Pembelajaran matematika inklusi mengakui bahwa setiap anak memiliki cara belajar yang unik. Pernyataan tersebut mengartikan bahwa anak-anak memiliki kemampuan dan gaya belajar yang berbeda-beda, sehingga keberagaman pendekatan diperlukan untuk menunjang keberhasilan pembelajaran. Materi dan metode pembelajaran juga harus disesuaikan oleh kebutuhan para siswa agar dapat diakses, termasuk siswa dengan disabilitas. Hal lain yang perlu diperhatikan adalah dengan menciptakan lingkungan belajar yang mendukung semua siswa untuk mencapai potensi maksimal mereka dalam memahami konsep matematika. Pengajar dan orang tua dapat bekerja sama untuk mewujudkan hal tersebut.
 Dalam implementasi pembelajaran matematika inklusi tentu saja terdapat beberapa tantangan. Salah satunya yaitu kekurangan sumber daya. Sekolah seringkali tidak memiliki sumber daya yang cukup untuk mendukung siswa dengan kebutuhan khusus. Hal ini menjadi tantangan bagi para pengajar dalam melakukan kegiatan pembelajaran. Setiap siswa memiliki tingkat pemahaman yang berbeda. Sehingga kelengkapan fasilitas sekolah sangat berpengaruh pada kelancaran pembelajaran.Â
 Selain kurangnya sember daya, terdapat juga kendala lainnya seperti kurangnya pelatihan guru. Tidak semua guru memiliki kemampuan yang sesuai untuk mengajar siswa dengan kebutuhan khusus. Siswa-siswa tersebut memerlukan penanganan yang berbeda dengan siswa pada umumnya. Sehingga diperlukan pelatihan yang diadakan pemerintah untuk guru, agar guru dapat mengantisipasi pembelajaran yang mungkin akan diikuti oleh siswa yang berkebutuhan khusus.
 Tantangan selanjutnya yaitu dukungan dari orang tua dan masyarakat. Beberapa orang masih memiliki pandangan negatif terhadap siswa dengan kebutuhan khusus, sehingga sulit untuk menciptakan lingkungan yang inklusif. Lingkungan yang mendukung, sangat mempengaruhi keberhasilan proses pembelajaran pada pembelajaran matematika yang masih dianggap sulit oleh beberapa siswa.Â