Mohon tunggu...
Emilia Hanafi
Emilia Hanafi Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa S1 UIN Malang

Suka berorganisasi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Meningkatkan mutu pendidikan Mahad Sunan Ampel Al-Aly (UIN Maulana Malik Ibrahim) melalui optimalisasi Sarana dan Prasarana

12 Juni 2024   20:17 Diperbarui: 12 Juni 2024   20:28 106
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

UIN Malang mempunyai ma'had yang mewajibkan para maba (mahasiswa baru) untuk bertempat di ma'had selama 1 tahun (2 semester). Ma'had UIN malang ini terdiri dari beberapa mabna putra dan mabna putri, salah satuya yakni mabna putri, mabna Khadijah Al-Kubra atau yang biasanya disingkat dengan sebutan KD.

Pada 26 Agustus 2000, ma'had UIN Malang mulai dioprasikan. Pada saat itu ada sejumlah 1041 mahasantri putra dan mahasantri putri, yang terbagi menjadi 483 mahasantri putra dan 558 mahasantri putri. Mabna ini terletak didalam kampus UIN Malang yang berada Jl. Gajayana No.50, Dinoyo, Kec. Lowokwaru, Kota Malang, Jawa Timur.

Pada mabna putri ini yakni mabna KD bisa terbilang lebih kecil dari mabna putri lainnya. Dengan bernuansa bangunan -- bangunan jaman dahulu, dan mabna KD ini mempunyai letak yang sangat strategis dari mabna lainnya, karena letaknya tidak jauh dari kantin putri dan juga jemuran. Mabna ini memiliki tiga lantai yang terdiri 48 kamar. Di setiap kamarnya terdiri dari 10-12 anak yang berbeda-beda jurusan. Disetiap lantainya juga terdapat 1 kamar untuk pendamping mahasantri, yang 1 kamar ber isikan 10-12 orang pendamping. Dan juga tak lupa ada 1 kamar untuk mahasiswa asing dari Sudan. Dan yang harus kalian ketahui disetiap mabna mempunyai warna identitas masing-masing, untuk mabna Khadijah sendiri memiliki identitas warna biru muda.

Di lain itu juga yang harus kalian ketahui ialah pakaian sehari - hari yang digunakan para mahasantri putri sangatlah rapi dan sopan. Karena, dimahad putri sendiri mempunyai peraturan yang melarang keras para santri putri untuk memakai celana dan segala bentuk pakaian yang sekiranya membentuk body, bahkan bisa sampai disita kalau sampai ketahuan ada yang memakainya. Dan dimahad juga mempunyai peraturan untuk menggunakan bahasa Inggis atau Arab pada International day yang di adakan seminggu sekali pada hari Kamis.

Disini kita juga mewawancarai Murobbiyah dari mabna Khadijah yang bernama Farroha Firmaningrum untuk mendapatkan berbagai macam informasi tentang sarana dan prasarana yang ada dimahad KD ini. Untuk sarpras yang ada di kamar mabna sendiri sudah terdapat ranjang, almari, meja dan kaca. Yang pengelolaannya dibantu oleh musyrifah devisi kerumah tanggaan yang bertugas membantu, mengawasi dan menjaga sarpras lewat pendamping kamar masing-masing. Dengan adanya pelaporan menggunakan grup WhatsApp sarpras yang berisi staf mahad, tukang teknisi, pendamping kamar dan murobbi/yah. Apabila terjadi kerusakan pada fasilitas mahad disertai dengan foto dan membuat laporan sesuai dengan rulles dari staf.

Bagi para santri putri mabna Khadijah sendiri, merasa kurang puas dari sarana dan prasarana mabna karena sering terjadinya permasalahan seperti, air yang sering mati dimabna Khadijah di lantai 2 dan 3 tetapi, masalah ini sudah diatasi akan tetapi masih sering terjadi air mati dan rencananya ditahun ini akan diubah pipanya. Kebersihan dilingkungan mabna Khadijah dalam jangka pendek tergolong bersih dan rapih karena setiap minggunya ada roan yang dilakukan para santri putri dan juga ada orang yang bekerja dimahad yaitu ibu cleaning service yang setiap paginya membersihkan aula dan lorong kamar dimahad terkecuali tingkat kebersihan dalam kamar berbeda-beda karena tergantung karakter penghuni kamarnya. Menurut Mrobbiyah mabna Khadijah sendiri beliau merasa nyaman dan senang dengan fasilitas yang ada. Visi misi dari murobbiyah untuk pengelolaan sarpras khusus dimabna ini akan melakukan pendataan fasilitas BMN (Bangunan Milik Negara) seperti ranjang dan almari dan selain BMN seperti sound, bunga, rak buku, lemari paket dan lain-lain. Untuk meminimalisir terjadinya kehilangan dan lebih terstruktur.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun