II. TUJUAN :
1.Untuk mengetahui gas yang terbentuk pada HCl ditambah belerang dan FeS yang ditutup dengan kertas saring dan ditetesi Pb(CH3COO)2.
2.Untuk mengetahui gas yang terbentuk pada parafin ditambah 1 sendok belerang yang ditutup dengan kertas saring yang ditetesi Pb(CH3COO)2
III. TINJAUAN TEORITIS
Belerang atau sulfur adalah unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki lambang S dan nomor atom 16. Bentuknya adalah non-metal yang tak berasa, tak berbau dan multivalent. Belerang dalam bentuk aslinya, adalah sebuah zat padat kristalin kuning. Di alam, belerang dapat ditemukan sebagai unsur murni atau sebagai mineral- mineral sulfida dan sulfat. Bila belerang terdapat sebagai unsur, biasanya tercampur pada batu atau tanah, lalu dipisahkan dengan pemanasan sampai belerang meleleh dan mengalir keluar. Secara kimia, belerang dapat bereaksi baik dengan oksidator maupun reduktor. Ia mengoksidasi hampir sebagian besar logam dan beberapa non logam. Sifat-sifat dari belerang berwarna kuning pucat yang solid, tidak larut dalam air, ketika dibakar mencapai suhu 119° belerang akan melebur memancarkan api berwarna biru dan meleleh ke dalam cairan berwarna merah cair, pada saat itu partikelnya terpisah dan berubah wujud menjadi gas yang bergabung dengan oksigen untuk membentuk gas beracun yang disebut sulfur dioksida (SO2). (Triutami, dkk., 2021)
Hidrogen sulfida adalah materi yanh sangag beracun dan tidak berwarna dalam konsentrasi yang rendah bebrau seperti telur busuk dan juga lebih berat daripada udara. Oleh karena itu hidrogen sulfida sering diaebut juga gas telur busuk gas asam belerang ataupun uap bau. Tingginya kandungan hidrogem sulfida dapat menurunkan mutu rpoduk bahkan mengakibatkan korosi pada pengolahan minyak bumk kandungan H2S yang tinggi juga dapat menyebabkan pencemaran lingkungan yang membahayakan makhluk hodup. (Bonde, 2016).
IV. Â ALAT & BAHAN
Alat
1.Rak tabung reaksi (1 buah)
2.Tabung reaksi besar (2 buah)
3. Penjepit tabung reaksi (4 buah)