Majas Metafora: Metafora adalah gaya bahasa yang membandingkan dua hal tanpa menggunakan kata perbandingan (seperti "seperti", "bagaikan", atau "laksana"). Dalam Laskar Pelangi, metafora digunakan untuk menggambarkan kehidupan dan harapan.
Contoh: "Laskar Pelangi adalah pelita di tengah kegelapan."
Analisis: Frasa ini menggunakan metafora untuk menggambarkan anak-anak Laskar Pelangi sebagai sumber cahaya dan harapan bagi mereka yang hidup dalam keterbatasan dan kegelapan kehidupan. "Pelita" di sini menggantikan makna harapan dan cita-cita.
Majas Personifikasi: Personifikasi memberikan sifat manusia pada benda atau hal yang tidak bernyawa.
Contoh: "Pagi hari yang tersenyum cerah."
Analisis: Pagi hari digambarkan seolah-olah bisa tersenyum. Hal ini memberikan gambaran suasana yang penuh harapan dan semangat di pagi hari yang menyambut para tokoh untuk berjuang lebih keras.
Majas Hiperbola: Hiperbola adalah gaya bahasa yang berlebihan untuk menekankan suatu hal.
Contoh: "Sekolah kami adalah dunia yang tak terhingga luasnya."
Analisis: Penggambaran sekolah yang "tak terhingga luas" adalah hiperbola yang menekankan betapa besar impian dan dunia yang terbuka bagi anak-anak Laskar Pelangi meskipun dalam kondisi yang serba kekurangan.
 Majas Ironi: Ironi terjadi ketika ada ketidaksesuaian antara harapan dan kenyataan.
Contoh: "Kami adalah anak-anak yang kaya, meskipun kami tidak punya uang."