Sampai di dermaga Duha-Duha Ternate lampu-lampu tepi dermaga dan warung sudah menyala. Tanda waktu sudah lewat mahrib. Ojek dan angkot sudah berjubel menunggu. Entah mengapa saya ingin menikmati situasi dermaga sedikit lebih lama sambil menyeruput kopi. Angin terus menerpa kencang... dan arus speed-boat silih berganti merapat penuh penumpang laki-laki maupun perempuan. Ada yang berpelampung dan ada juga tidak menyediakan pelampung. Bagaimana kalau ini semua pada musim hujan?! Kepastian keselamatan nampak sudah tidak penting lagi sore itu, bahkan sore sore lain sebelumnya... Secepat mungkin tiba dirumah dan berkumpul dengan keluarga mungkin menjadi amat jauh lebih penting melampaui logika keselamatan perjalanan laut...
Begitulah Indonesia Timur, yang berusaha terus bergerak menuju lebih baik. Itu pasti. (666)
[lihat juga www.emileelipwork.blogspot.com]
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H