Mohon tunggu...
EMI KOSVIANTI
EMI KOSVIANTI Mohon Tunggu... Dosen - Akademisi

Kesehatan Ibu/Anak dan Kesehatan Reproduksi.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Pulau Impian

2 Desember 2024   09:15 Diperbarui: 2 Desember 2024   10:09 17
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Di ufuk timur, cahya berpendar
Asa menjelma, harapan merekah,
Ombak berderai, angin menderu
memacu langkah ke tanah impian

Dimana harapan menjelma,
Bersama cahaya yang tak pernah pudar,
melukis langit bersama pelangi,
menggapai kehidupan sejati dan mimpi yang abadi.

Desiran angin laksana puisi

Tentang perjalanan yang tak pernah sepi

Riak gelombang senantiasa menghampiri

Namun langkah tak pernah terhenti

Di pulau Impian kita melukis harapan

Merengkuh asa dalam jalinan waktu

Bersama rinai hujan dan cahaya gemintang

Memetik makna perjalanan dan arti kehidupan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun