[caption caption="pura giri salaka"]
[caption caption="situs kawitan"]
Setelah di situs kawitan kami melanjutkan perjalanan ke padang savana sadengan. Di sadengan pengunjung akan menjumpai kawasan satwa liar, seperti sapi, banteng jawa, rusa, sampai burung merak yang lagi berkelompok dan berkeliaran babas di sadengan. Di sadengan didirikan menara pandang dari kayu dengan tiga lantai. Pengunjung bisa menaiki menara dan melihat kehidupan aneka satwa di alam bebas. Hal ini karena pengunjung dilarang memasuki padang savananya, tujuannya selain untuk melindungi habitat satwa-satwa di sana, juga demi keselamatan pengunjung juga.
[caption caption="papan petunjuk"]
[caption caption="sadengan"]
Dari padang savana sadengan kami ke pantai Trianggulasi. Pantai ini mempunyai garis pantai yang landai dan berpasir putih dengan didominasi oleh pohon bogem dan nyapung disekitar pantai. Deburan ombak di pantai tranggulasi cukup ganas membuat pihak pengelola pantai ini tidak mengijinkan adanya kegiatan di laut termasuk berselancar ataupun berenang, karena ombaknya masih dianggap berbahaya. Yang menarik, disekitar pantai banyak terdapat monyet yang akan menyamut kedatang pengunjung.
[caption caption="trianggulasi"]
Kami melanjutkan perjalanan ke pos resort pancur untuk menuju ke pantai plengkung (G-land). Sebelum ke plengkung kami ke pantai pancur dan ke goa istanah yang tempatnya tidak terlalu jauh dari pos resort. Disebut pantai pancur karena didekat pantai pancur ini wisatawan akan menemukan aliran sungai kecil dan berair tawar yang bermuara seperti air terjun atau pancuran membentuk aliran air dipasir dan langsung bertemu dengan air laut. Sebuah keunikan tersendiri inilah kenapa pantai ini siberi nama dengan pantai plengkung. Hamparan pasir putih yang luas serta berbatuan karang yang ditumbuh lumut-lumut hijau yang ada dibibir pantai. Pantanya pun landai dan aman untuk dikunjungi anak-anak maupun dewasa.
[caption caption="poto2 dulu"]
[caption caption="pantai pancur"]
Konon katanya goa istana ini pernah dikunjungi oleh persiden pertama indonesia yaitu soekarno untuk bertapa dan mencari ketenangan. Menurut Adi Warsito pemangku adat lokasi tersebut, goa istana dikenal dengan goa yang menyimpan sejumlah benda dan cerita mistis. Orag yang datang ke goa ini stiap harinya mencapai 100-300 orang. Jumlah ini semakin banyak jika mendekati tanggal 1 suro pada kalender jawa. “banyak orang-orang besar datang ke sini, tak hanya pejabat lokal banyuwangi, pejabat dari berbagai kota-kota besar, bahkan pejabat istana dan politisi sering datang ke alas purwo”, pungkas Adi Warsit.