Medan, 09 Juli 2024
Desa Sei Semayang, Kecamatan Sunggal, memiliki potensi yang besar dalam mengembangkan infrastruktur air bersih dan sanitasi yang berkelanjutan. Tujuan SDGs 6, yaitu, "Menjamin Ketersediaan serta Pengelolaan Air Bersih dan Sanitasi yang Berkelanjutan untuk Semua," sangat relevan dengan kebutuhan masyarakat di desa tersebut.Â
Kondisi air bersih dan sanitasi di Desa Sei Semayang masih terbatas, dengan beberapa rumah tangga yang tidak memiliki akses ke air minum yang aman dan terjangkau. Selain itu, sanitasi dan kebersihan di desa ini juga masih kurang memadai, karena beberapa warga yang masih menggunakan sumur bor yang kualitas air nya masih kurang bersih.
Dengan demikian, lokasi Desa Sei Semayang, Kecamatan Sunggal, sangat penting untuk dikaji dalam konteks SDGs 6. Tujuan ini dapat membantu meningkatkan kualitas air, mengurangi polusi, dan meningkatkan efisiensi penggunaan air di desa ini. Selain itu, tujuan ini juga dapat membantu meningkatkan kualitas hidup masyarakat, terutama bagi kelompok masyarakat rentan yang memiliki kebutuhan khusus dalam akses ke air bersih dan sanitasi yang layak pada desa tersebut.
Tujuan SDGs 6 berfokus pada akses universal dan merata terhadap air minum yang aman dan terjangkau bagi semua, serta meningkatkan kualitas air dengan mengurangi polusi dan meminimalkan pelepasan material berbahaya.
Desa Sei Semayang, Kecamatan Sunggal memiliki akses air bersih dan air minum yang masih terbatas dan sanitasi masih kurang karena beberapa masyarakat di desa tersebut masih menggunakan air sumur bor sebagai sumber air minum. Air sumur bor ini tidak terjamin kualitasnya dan seringkali terkontaminasi oleh limbah pabrik dan berdekatan dengan sawah sehingga air nya seringkali berwarna kuning dan berbau lumpur. Kemudan sering sekali masyarakat yang menggunakan sumur bor mengalami yang namanya bau tidak sedap yang keluar dari air sumur tersebut dikarenakan beberapa faktor :
1. Karena adanya bakteri dan  pembusukan di dalam sumur sehingga menghasilkan bau yang tidak sedap, bakteri tersebut dapat menyebabkan gangguan kesehatan.
2. Disebabkan pemeliharaan sumur yang kurang baik dapat memungkinkan hewan masuk ke dalam sumur dan mati di dalam sumur.
Pembersihan yang kurang baik itu juga dapat menyebabkan bau bangkai tetap tercium. Untuk memenuhi kebutuhan air bersih pada masyarakat tersebut maka pemerintah melakukan sebuah inovasi yang mana pemerintah melakukan program membuat tangki air lucky polytank, untuk memenuhi kebutuhan masyarakat di desa semayang tersebut. Tangki polytank ini disalurkan ke rumah rumah warga yang mengalami krisis air bersih, dan tanggapan masyarakat terhadap program pemerintah ini sangat lah positif dikarenakan program ini sangat membantu masyarakat dalam menanggulangi air bersih di desa tersebut .
Kemudian juga upaya yang dilakukan masyarakat dalam melakukan perbaikan kualitas air yaitu dengan alat penyaring/pembersih air dengan berbahan yaitu yang pertama pasir, arang, tawas, kaporit, penyaring air bersih, filter air karbon aktif, dan filtrasi sederhana, inilah upaya yang dapat masyarakat lakukan untuk memenuhi kebutuhan air bersih.
Kesimpulan
Desa Sei Semayang, Kecamatan Sunggal, memiliki potensi besar dalam mengembangkan infrastruktur air bersih dan sanitasi yang berkelanjutan. Kondisi air bersih dan sanitasi di Desa Sei Semayang masih terbatas, dengan beberapa rumah tangga tidak memiliki akses ke air minum yang aman dan terjangkau. Â Upaya perbaikan kualitas air dilakukan melalui inovasi pemerintah dengan program tangki air lucky polytank yang disalurkan ke rumah-rumah warga yang mengalami krisis air bersih. Masyarakat juga melakukan upaya perbaikan kualitas air dengan menggunakan alat penyaring/pembersih air seperti pasir, arang, tawas, kaporit, filter air karbon aktif, dan filtrasi sederhana. Melalui tujuan SDGs 6, diharapkan dapat meningkatkan kualitas air, mengurangi polusi, dan meminimalkan pelepasan material berbahaya untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat, terutama kelompok rentan di Desa Sei Semayang.