Mohon tunggu...
Muhammad Herdi Fabryansyah
Muhammad Herdi Fabryansyah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya adalah seorang mahasiswa Jurnalistik di UIN Syarifhidayatullah Jakarta.

Selanjutnya

Tutup

Seni

Pemanfaatan Platform Digital Dalam Menarik Minat Generasi Z Terhadap Puisi Esai

23 Desember 2024   11:18 Diperbarui: 23 Desember 2024   11:18 39
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Seni. Sumber ilustrasi: Unsplash

Muhammad Herdi Fabryansyah (11220511000101), Mahasiswa Jurnalistik semester 5, Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Dewasa ini perkembangan teknologi menjadi aspek yang penting dalam membantu segala aktivitas masyarakat. Teknologi yang kian berkembang mempermudah masyarakat dalam menjalani segala aktivitasnya mulai dari pelajar, mahasiswa, hingga orang dewasa. Pemanfaatan teknologi menjadi salah satu kelebihan yang harus dimanfaatkan dengan baik oleh masyarakat terkhusus para pelajar dan mahasiswa. Salah satu contoh dari hasil perkembangan teknologi adalah dengan adanya platform digital.

Platform digital merupakan wadah dari hasil perkembangan teknologi yang meliputi sosial media, website, blogspot, email dan lain sebagainya. Platform digital tersebut apabila dimanfaatkan dengan baik pastinya akan membawa dampak yang signifikan. Terlebih lagi kemudahan akses yang dimiliki oleh  platform digital, singkatnya saat ini hampir semua orang dapat memanfaatkannya. Platform digital seperti sosial media saat ini mayoritas dimanfaatkan oleh "Generasi Z" seperti Tiktok, Instagram, Facebook, Twitter atau X dan juga WhatsApp.

Generasi Z adalah generasi yang lahir antara tahun 1997 hingga 2012 dan dikenal sebagai digital natives, tumbuh dengan teknologi dan internet. Generasi Z memiliki beberapa karakteristik seperti lebih terbuka terhadap isu-isu sosial, menyukai konten yang mengedepankan keberagaman budaya, aktif di media sosial, menggunakan platform digital untuk berkarya dan berkomunikasi, lebih menyukai pengalaman santai dan interaktif, menanggapi bentuk seni yang mencerminkan isu sosial, politik, lingkungan, preferensi pada format singkat, visual, multimedia, menghargai keaslian dan kejujuran dalam ekspresi kreatif.

Namun di samping itu semua, terkadang Generasi Z kesulitan dalam berkarya mengekspresikan daya kreatif yang dimiliki agar tetap berada dikoridor yang positif. Tak sedikit konten atau karya yang mereka buat justru mengarah ke hal yang negatif. Untuk itu Generasi ini perlu suatu wadah untuk mengekspresikan diri mereka dengan menghasilkan karya-karya kreatif dan inovatif dengan memanfaatkan platform digital.

Puisi Esai merupakan salah satu alternatif yang dapat dicoba oleh Generasi Z dalam mengekspresikan diri dan mengembangkan daya kreatif sehingga menjadi sebuah karya yang bernilai positif. Puisi Esai digagas pertamakali oleh Danny JA pada 2011 yang melahirkan buku kumpulan Puisi Esai "Atas Nama Cinta pada 2012". Puisi Esai beranjak dari fakta sosial di masyarakat yang kemudian dijadikan fiksi dilengkapi dengan data. Dalam kaitannya dengan Generasi Z, Puisi Esai menjadi wadah bagi Generasi Z dalam berekspresi, menumbuhkan kreativitas, meningkatkan kesadaran sosial, mendorong diskusi isu-isu terkini melalui sastra, pemanfaatan platform digital untuk menyebarluaskan puisi esai dengan strategi berupa pelatihan dan workshop serta penggunaan media sosial.

Puisi esai bukanlah sekedar karya sastra melainkan membawa misi kemanusiaan yang lebih luas yaitu misi anti-diskriminasi. Misi ini relevan dengan Generasi Z yang menjunjung tinggi kesetaraan yang harus ada di masyarakat dunia. Puisi Esai sebagai sarana alternatif dalam diplomasi sastra yang bertujuan menjalin hubungan baik dan memperkaya budaya antar negara serta melindungi HAM. Puisi esai juga memberikan dampak positif kepada generasi muda dengan meningkatkan minat baca dan kreatifitas dalam penulisan sastra serta kepedulian sosial.

Generasi Z dapat mencurahkan keluh kesahnya terhadap isu apapun yang sedang terjad melalui Puisi Esai sehingga dapat menjadi sebuah karya yang menginspirasi masyarakat. Pemanfaatan platform digital menjadi kelebihan perkembangan teknologi dan komunikasi saat ini sehingga penyebarluasan makna dari Puisi Esai dapat diketahui oleh seluruh masyarakat. Puisi Esai sebagai cermin kehidupan yaitu memadukan lirisisme dan narasi, menggabungkan kisah pribadi, fakta historis, dan kritik sosial, medium refleksi atas realitas kompleks.

Salah satu contoh dari Puisi Esai yaitu "Sapu Tangan Fang Yin" karya Denny JA yang bercorak naratif dan berbentuk balada, yaitu kisah perempuan keturunan etnis Tionghoa yang bernasib buruk: menjadi korban kekerasan massal di tahun 1998 di Jakarta, yang menandai bergulirnya gerakan Reformasi dan lengsernya Presiden Soeharto. Waktu itu, ada semacam pembelokan isu dari semangat melawan rezim Orde Baru ke semangat anti etnis China. Dalam sejarah perubahan, etnis China memang selalu dikorban. Puisi Denny memang sangat inspiratif yang memberikan kesadaran kepada publik untuk bersikap kritis dan melawan diskriminasi, baik secara etnis, agama, budaya, ras, maupun golongan.

Membuat sebuah karya Puisi Esai sejatinya sangatlah menyenangkan dan cocok bagi Generasi Z yang memiliki daya cipta dan kreasi yang tinggi dengan menghubungkan suasana hati dan keresahan terhadap realita yang terjadi. Generasi Z juga dapat dikatakan sebagai generasi yang melek akan perkembangan teknologi dan komunikasi sehingga pemanfaatan platform digital bukanlah hal yang sulit. Generasi Z dapat memanfaatkan platform digital seperti Tiktok, Twitter atau X dan Instagram dalam mempromosikan karya sastra Puisi Esai. Ketiga platform digital tersebut dipenuhi oleh Generasi Z maupun generasi lainnya sehingga potensi masyarakat untuk tertarik dengan Puisi Esai menjadi meningkat.

Puisi Esai bukanlah rencana yang baru dibuat melainkan sudah berjalan lebih dari satu dekade. Penyebaran Puisi Esai juga sudah merambat ke beberapa negara di Kawasan Asia Tenggara seperti Malaysia, Brunei Darussalam, dan juga Thailand. Beberapa Langkah telah diupayakan dalam penyebaran Puisi Esai seperti Workshop dan juga pertunjukan seni teater. Pemanfaatan Puisi Esai dan juga platform digital sejatinya sangatlah cocok bagi Generasi Z karena aktif dalam menggunakan platform digital seperti sosial media, website, dan juga blogspot. Puisi Esai dapat membantu Generasi tersebut dalam mengekspresikan diri dan sebagai solusi dalam membuat sebuah karya yang positif. Dengan begitu, minat dan bakat dari Generasi Z sebagai generasi penerus dapat tersalurkan dengan baik oleh adanya pemanfaatan platform digital untuk menarik minat Generasi Z terhadap Puisi Esai.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Seni Selengkapnya
Lihat Seni Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun