Pada awal mulanya, gerakan pembaharuan di dunia Islam lahir sebagai respon terhadap masalah internal umat Islam berupa tradisi dan pemahaman keagamaan yang dinilai tidak lagi sesuai dengan ajaran Islam yang sebenarnya oleh karena masuknya paham-paham yang datang dari luar Islam seperti taqlid, takhayul, bid'ah dan khurafat. Gerakan dan Pembaharuan dalam Islam di Indonesia terjadi Sejak abad ke-20, sehingga gerakan pembaruan pemikiran pada dunia Islam juga terjadi secara massif (besar-besaran) dengan menampakkan diri para tokoh-tokoh muslim dan organisasi besar terkemuka di beberapa negara, antara lain adalah Mesir, Iran, Pakistan (India), sampai kepada Indonesia. Ide-ide perubahan Islam yang datang dari luar masuk ke Indonesia sehingga bisa dibaca secara langsung dengan melalui proses 3 (tiga) jalur:
1.Jalur haji dan mukim. Yaitu kebiasaan (pemuka) pemeluk Islam Indonesia yang mengamalkan ibadah haji saat itu bermukim sementara waktu dengan manfaat mencari ilmu dan memperdalam ilmu keagamaan serta pengetahuan lainnya.
2.Jalur publikasi atau penerbitan. Yaitu berupa karya ilmiah yang memuat ide-ide kekinian dalam Islam dari terbitan Timur Tengah.
3.Peran mahasiswa yang pernah menuntut ilmu di tanah Arab. Menurut Achmad Jainuri, bahwa setiap pemimpin dalam gerakan pembaharuan Islam di masa awal Indonesia hampir di setiap daerah yang memiliki latar belakang pendidikan di Mekkah dan Mesir.
Pada tahun 1912 muncullah organisasi Sarekat Islam dan Muhammadiyah. Dua puluh tahun berselang, tepatnya ditahun 1926 lahirlah sebuah organisasi bernama Nadhatul Ulama (kebangkitan ulama). Sekarang ini jumlah penduduk Islam di negara Indonesia adalah terbesar apabila dibandingkan dengan pemeluk Islam di negara lainnya yang tersebar di dunia, maka dari itu bisa dikatakan juga bahwa umat Islam di kawasan Indonesia memiliki peran penting terhadap negara dan bangsa Islam lainnya.
Kaum pembaharu dalam gerakan pembaruan Islam di Indonesia ini memperkenalkan sistem pendidikan sekolah dengan kurikulum modern dan mereka percaya bahwa melalui pendidikan pola pikir, masyarakat bisa diubah secara bertahap. Kaum pembaharu mulai mendirikan lembaga pendidikan dan mengembangkan organisasi sosial kemasyarakatan. Terdapat enam organisasi lembaga yang didirikan saat itu: 1) Sekolah Thawalib, 2) Jami'at Khair, 3) Al-Irsyad, 4) Persyarikatan Ulama, 5) Nahdlatul Ulama atau NU, 6) Muhammadiyah.
Gerakan pembaharuan Islam di Indonesia melibatkan sejumlah tokoh yang berperan penting dalam menyebarkan pemikiran-pemikiran baru dan mengadaptasi ajaran Islam dengan konteks modern. Beberapa tokoh yang terlibat dalam gerakan pembaharuan Islam di Indonesia antara lain:
1. K.H. Ahmad Dahlan. Beliau adalah pendiri organisasi Islam Muhammadiyah yang didirikan pada 18 November 1912 di Kauman, Yogyakarta. Tujuan Muhammadiyah adalah menyebarkan pengajaran Nabi Muhammad SAW kepada penduduk bumiputera dan memajukan hal agama Islam kepada anggota-anggotanya.
2. Ahmad Surkati. Beliau adalah salah satu tokoh Al-Irsyad, sebuah organisasi Islam yang didirikan oleh para ulama dari Timur Tengah pada tahun 1914 di Batavia (Jakarta). AlIrsyad memiliki misi untuk menyebarkan ajaran Islam yang murni dan rasional sesuai dengan Al-Quran dan Hadis.
3. KH Hasyim Asy'ari. Beliau adalah pendiri organisasi Islam Nahdlatul Ulama (NU) yang didirikan pada 31 Januari 1926 di Surabaya. Tujuan NU adalah mempertahankan tradisi-tradisi keislaman yang sudah ada sejak lama di Indonesia, seperti madzhab fiqih, tasawuf, tarekat, ziarah kubur, dan lain-lain.
4. Ahmad Hasan. Beliau adalah salah satu tokoh Persatuan Islam (Persis), sebuah organisasi Islam yang didirikan pada tahun 1923 di Bandung oleh para pemuda Muslim yang ingin melakukan pembaharuan Islam sesuai dengan Al-Quran dan Hadis tanpa taqlid buta kepada madzhab fiqih atau tradisi-tradisi lokal.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H