Mohon tunggu...
Mahendra
Mahendra Mohon Tunggu... Administrasi - Sejarah mengadili hukum dan ekonomi, sebab sejarah adalah takdir, di satu sisi. *blog: https://mahendros.wordpress.com/ *Twitter: @mahenunja *FB: Mahendra Ibn Muhammad Adam

Sejarah mengadili hukum dan ekonomi, sebab sejarah adalah takdir, di satu sisi. *blog: https://mahendros.wordpress.com/ *Twitter: @mahenunja *FB: Mahendra Ibn Muhammad Adam

Selanjutnya

Tutup

Politik

Uang: MK vs KPU (Bag. 4)

17 Agustus 2014   17:12 Diperbarui: 18 Juni 2015   03:19 236
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Kalo sejenak meneguk teh anget campur madu sambil ngomongin sejarah kemerdekaan kita… tentu azzik.. lho kok asyik? Kan minum teh campur madu tu menyehatkan lambung. Kesehatan lambung tu penting.

Begitu pula sejarah tu penting. Nah sebagian sejarah penting Indonesia mungkin bisa digolongkan menjadi tiga zaman. Zaman Raja-Raja (awal abad ke-16 sampai akhir abad ke-19), zaman pergerakan (akhir abad ke-19 sampai pertengahan abad ke-20) dan zaman kemerdekaan (abad ke-20 sampai sekarang). Masa sebelum abad ke-16 gak penting? Tentu penting… tapi kita gak bahas tentang ini.

Hari ini 17 Agustus .. Hari Kemerdekaan Republik Indonesia.

Dulu tahun 1945, peristiwa besar Proklamasi Kemerdekan Republik Indonesia terpampang oleh nenek moyang kita. Kadang nenek atau buyut kita cerita, zamannya perang tu gimana. Penuh perjuangan.

Sekitar akhir tahun 1944 atau awal 1945 sampai menjelang 17 Agustus 1945 mencuatkan gambaran perjuangan para negarawan di Nusantara diikuti oleh semaraknya partisipasi rakyat. Negarawan sibuk dalam sidang BPUPKI (Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia) atau Dokuritsu Junbi Cosakai, Panitia kecil 8 orang, Panitia Kecil 9 orang (menghasilkan Jakarta Charter/Piagam Jakarta), dan sidang PPKI (Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia) atau Dokuritsu Junbi Inkai. Trus Soekarno-Hatta mendirikan Negara Indonesia berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.

Kok Jepang mulai suram saat itu? Puncak kesuraman Jepang pada 14 Agustus 1945, Kaisar Hirohito menyerah tanpa syarat kepada Sekutu pasca Hiroshima dan Nagasaki dibom atom oleh AS.

Singkat sejarahnya, para pemuda (anak gaol) menuntut agar Soekarno-Hatta segera memproklamirkan kemerdekaan tersebab di Nusantara sedang kosong kekuasaan pasca Jepang menyerah kepada Sekutu. Para pemuda ngerasa gak perlu tu dengan janjinya Perdana Menteri Koiso yang mo ngasih kemerdekaan tuk Indonesia. Kan Seringkali penjajah tu ingkar janji. Ato kalo penjajah memuji, ada maunya tu… contohnya Israel yang berideologi Zionisme.

Ini yang unik, sepertinya tanda keberkahan. Alasan penting lainnya kenapa harus segera memproklamirkan kemerdekaan atau tepatnya tanggal 17 Agustus 1945 adalah sebuah momen bersejarah yaitu bertepatan dengan tanggal 17 Ramadhan tahun 624 atau 2 Hijriah Rasulullah SAW dan kaum muslimin memenangkan perang Badar Al-Kubro. Lagi puasa bisa menang? Kaum muslimin udah biasa puasa sunnah jadi di bulan Ramadhan masih sanggup berperang sambil puasa. Selain itu, kemenangan terwujud tersebab pertolongan Allah, iman, amal sholeh, strategi, soliditas tim dan motivasi jumpa Allah jumpa Surga. Padahal, jumlah pasukan Islam 313 atau 314 orang sedangkan musuhnya berjumlah 1000 orang (As-Syibaie , Tanpa Tahun: 44). Versi Syafiyyur Rahman Al-Mubarakfury jumlah pasukan Islam 313 orang atau sampai 317 orang sedangkan pasukan musuh 1300 orang (2007:228-229).

Tema pertolongan Allah, tercantum dalam pembukaan Undang-Undang Dasar 1945, silakan cek kembali. Ni kalo mao bukti: “Atas berkat rahmat Allah Yang Maha Kuasa dan dengan didorongkan oleh keinginan luhur, supaya berkehidupan kebangsaan yang bla.. bla.. bla.

Dan perlu dicatat, suasana sebelum 17 Ramadhan tahun 2 Hijriah itu mirip dengan suasana sebelum 17 Agustus 1945 yakni penuh dengan kesibukan dan perjuangan. An-Nabhani menjelaskan perang Badar al-Kubro itu dalam tema Menyiapkan Suasana Perang. Pun demikian musuh Islam sedang menyiapkan suasana perang (2009: 68-70). Kemiripannya ada satu lagi, peperangan yang kemudian terjadi pasca tanggal 17 sama-sama pasukannya bersenjata tidak selengkap musuhnya.

Trus 18 Agustus 1945, soekarno-Hatta diangkat menjadi presiden dan wakil presiden Republik Indonesia. Pada tanggal 29 Agustus 1945 pengangkatan menjadi presiden dan wakil presiden dikukuhkan oleh Komite Nasional Indonesia Pusat (KNIP).

Nah apakah penjajahan sudah berenti? Kata Ustadz Hasan Al-Banna kira-kira maknanya gini, “penjajahan tu gak berenti, bukan karna jihad sebagai penyebabnya tapi krna penjahat trus berharap nonjokin pembaik.”

Liat tu Zionis! yang gak beres tu Zionis, tapi-tapi.. kalo Israel mo berdampingan dengan Palestina ya gak pa pa. Kudu tau kita, Zionis tu dimotori oleh elit sebagian Yahudi. Kayaknya kudu bolak-balik buku sejarah ni kenapa elit sebagian Yahudi mampu menguasai keuangan dunia.

Apakah utang negara (misal uang) menjadi jalan bagi penjajahan Barat terhadap Negara-Negara Berkembang dan Negara-Negara Dunia Ketiga. Eh pertanyaannya diganti deh, Apakah elit Yahudi sebagai motor penggerak yang menjajah banyak Negara di dunia? Kata Cak lontong, “Mikir!” Sambil nonjok kepala… Eh nunjuk kepala maksudnya.

Menurut Rothschild ternyata lebih untung minjeminuang kepada negara ketimbang individu. Tersebab ada asset negara yang menjadi jaminannya. Kalo udah gitu, tanah milik negara berpotensi jadi milik Bankdonk?

Benjamin Franklin emang cerdas, dia memprovokasi sampai akhirnya mampu AS mencetak dan mengedarkan uang sendiri. Uang itu diterbitkan sesuai dengan perbandingan kebutuhan konsumen dan kekuatan produksi. Ia berbangga “Dengan mengendalikan mata uang kami sendiri, kami mengendalikan daya beli mata uang kami, dan kami tidak berutang pada siapapun.”

Wajar kita ‘menodong’ (memohon kepada) Allah dengan yakin bahwa Dia mau mengabulkan do’a kita: “Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari kegelisahan dan kesedihan, dari kelemahan dan kemalasan, dari sifat pengecut dan pelit, dari beban utang dan kesewenang-wenangan orang lain.” (H.R Abu Dawud dari Abu Sa’id Al-Khudri ra.). Berutang tanpa bunga aja kita berhati-hati, apalagi utang dengan bunga.

Robert Morris pernah berjanji untuk mengatasi masalah suplai uang, tapi nyatanya dia malah menciptakan keuntungan bagi pribadinya sampai dia mampu berkomplot untuk meloloskan Hak Kartel Bank Sentral di Kongres AS.

Uang bisa mempengaruhi Konggres, jadi bukan gak mungkin MK dan KPU dipengaruhi uang. Gak bermaksud negative thinking, tapi ni waspada aja.

Bagaimanakah kronologi peristiwa sejarah pedagang uang di bagian keempat ini Yuk simak di mahendros.wordpress.com!

Bersambung…

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun