Minggu lalu, 5 April 2015 sekitar pukul 14.00 WIB saya mengambil gambar salah satu sudut kota Bangko. Seandainya punya GPS (Global Position System) tentu saya akan tentukan posisi kota ini berapa derajat lintang selatan dan berapa derajat bujur timurnya. Berikut lansekap Bangko yang berbukit dan indah.
[caption id="attachment_409083" align="aligncenter" width="600" caption="(doc pri, 5/4/15)"][/caption]
[caption id="attachment_409085" align="aligncenter" width="600" caption="(doc pri, 5/4/15)"]
[caption id="attachment_409087" align="aligncenter" width="600" caption="(doc pri, 5/4/15)"]
[caption id="attachment_409088" align="aligncenter" width="600" caption="(doc pri, 5/4/15)"]
[caption id="attachment_409090" align="aligncenter" width="600" caption="(doc pri, 5/4/15)"]
Gak tahu kenapa, saya jadi bertanya apakah kehidupan 100.00 tahun kemudian menghasilkan produk evolusi. Entah kenpa juga, say jadi berimajinasi tentang perjalan laut Darwin yang menginspirasinya menulis buku on the Origin of Species yang sampai sekarang dipelajari anak SMP ampe anak kuliahan.
Kemudian gak sengaja ketika menjemur pakaian, saya ketemu spesies insekta di tiang beton yang antenanya unik. Saya sebut insekta karena kakinya 3 pasang dan tubuhnya beruas-ruas. Insekta yang tidak bersayap ini berwarna seperti kulit pohon pada umumnya dan berstruktur tidak rata. Insekta ini akan tidak mudah terlihat jika hingga di pohon, yang akan menjadi sarananya untuk berlindung dari pemangsa, sepertinya dugaan saya tepat. Kalau ini insekta belum punya nama saya kasih nama Mahandratus anntenus. Karena antenanya unik, saya kasih nama anntenus sebagai penunjuk spesies; dan Mahandratus karena saya yang pertama kali menemukan. Yah itu kalau ini spesies emang belum ada yang ngasih nama.
Berikut antenanya melengkung dan ada struktur seperti bola sebelum mencapai ujung antena.
[caption id="attachment_409080" align="aligncenter" width="600" caption="(doc pri. 5/4/15)"]
Berikut ukuran insektanya jika dibandingkan dengan sikat gigi.
[caption id="attachment_409081" align="aligncenter" width="600" caption="(doc pri. 5/4/15)"]
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H