Hingga malam ini belum diunggah laporan nasional mingguan update analisis data Covid-19 per 29 Agustus 2021 oleh Satgas Penanganan Covid-19. Berdasarkan pantauan kami dokumen akan diupload setelah 3-4 hari sejak hari-H. Laporan mingguan terbaru kemungkinan diunggah pada tanggal 3 September 2021. Oleh karenanya kami mengulas data mingguan per 22 Agustus 2021 yang diunggah pada  25 Agustus 2021. Dalam laporan tersebut dinyatakan bahwa total jumah kasus positif Covid19 di Indonesia adalah 3,9 juta dan yang sembuh 3,5 juta jiwa dari total penduduk 270,2 juta jiwa (BPS, 2020).
Perlu diketahui bahwa 84,66 persen kematian akibat Covid-19 adalah dari kelompok umur 46 tahun ke atas yang terdiri dari 48% dari golongan  umur 60 tahun ke atas dan 34,66% dari golongan umur 46-59 tahun. Jika kita hitung sendiri maka terdapat 47 kematian per 100.000 penduduk Indonesia akibat Covid-19.
Pada lingkup Indonesia Jumlah kasus sembuh 89,12 persen (3.546.324 jiwa), jumlah kasus aktif 7,71 persen (atau 306.760 jiwa) dan jumlah kasus meninggal  3,18 persen (atau 126.372 jiwa). Persentase kesmbuhan ini relatif stabil pada angka 80-an sejak kami pantau pada 27 oktober 2020 (saat itu 81%).  Sedangkan pada lingkup dunia jumlah kasus sembuh 89,46 persen, jumlah kasus aktif 8,45 persen, dan jumlah kasus meninggal  2,09 persen.
Mungkin inilah yang kemudian menjadi alasan sejumlah orang tidak berkenan untuk divaksinasi Covid-19:
- Prioritas agenda sosial dan kesehatan dalam skala global secara berurutan adalah penanganan dan pencegahan kecelakaan lalu lintas, penyakit jantung iskemik, stroke, pembunuhan, dan bunuh diri.
- Angka sembuh relatif stabil 80-an persen
- Kematian akibat Covid-19 sebesar  48% dari golongan  umur 60 tahun ke atas dan 34,66% dari golongan umur 46-59 tahun.
- Efikasi Vaksin covid-19 masih seumur 'bayi' dikembangkan belum genap dua tahun
- Persaingan ketat antara pasar obat alam/herbal dan non-herbal, pada survei lingkup SDIT Permata Hati Merangin pada Desember 2020, responden menjawab pertanyaan  ke mana ayah/bunda tuju jika ada sakit non-Covid19, 31,1 persen responden menjawab menerapkan pengobatan mandiri dengan herbal; 22,3 persen berobat ke dokter; 12,8 persen berobat ke klinik; 7,4 persen berobat ke Puskesmas, pengobatan lainnya sebesar 26,4 persen.
- Adanya beberapa bukti kesehatan optimal anak-anak yang tidak divaksinasi BCG, Polio, DPT, HB, Hib, IPV, dan Campak pada usia bayi 2 tahun
- Sering bermasker.
- Biasa menjaga kesehatan mental dan menghindari rokok
- Biasa mengkonsumsi obat alam/herbal seperti Habbasauda (Nigella sativa)yang  dipercaya menjaga kesehatan tubuh atau obat alam/herbal lainnya.
- Biasa dengan pola makan yang dikontrol seperti diet (kontrol) kalori yang benar dan puasa
- Rajin olahraga
- Rajin menjaga kebersihan badan, terutama tangan dan wajah.
Tentu saja ada banyak alasan lainnya, seperti kondisi kesehatan yang tidak mendukung sehingga belum bersedia divaksinasi Covid-19.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H