Mohon tunggu...
Mahendra
Mahendra Mohon Tunggu... Guru - Sejarah mengadili hukum dan ekonomi, sebab sejarah adalah takdir, di satu sisi. *blog: https://mahendros.wordpress.com/ *Twitter: @mahenunja *FB: Mahendra Ibn Muhammad Adam

Sejarah mengadili hukum dan ekonomi, sebab sejarah adalah takdir, di satu sisi. *blog: https://mahendros.wordpress.com/ *Twitter: @mahenunja *FB: Mahendra Ibn Muhammad Adam

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Tahun 2021 Ayo Optimis!

28 Oktober 2020   17:45 Diperbarui: 28 Oktober 2020   17:54 107
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: covid19.go.id

Kemudian sebagai tambahan informasi, penulis mewawancarai kasus kematian yang didata oleh Pemda Kabupaten Merangin yaitu terdapat 1 kematian, dalam wawancara via telepon pada 29 September 2020 didapati keterangan bahwa korban meninggal berusia 67 tahun (dengan penyakit utama pembengkakan jantung) di RS Pemda Kabupaten Bungo dan dimakamkan dengan mode pemakanan korban Covid-19.

Hasil tes RT-PCR baru keluar beberapa hari kemudian, beliau terkonfirmasi positif maka Dinkes Merangin melakukan Contact Tracing ke beberapa anggota keluarga dan tenaga medis di sejumlah Rumah Sakit di Kabupaten Merangin dan Kabupaten Bungo yang memiliki kontak erat dengan korban. Penulis mewawancari juga orang yang sudah sembuh dari Covid -19 di Merangin pada tanggal 3 Oktober 2020.

Dalam satu keluarga hanya 5 yang terkonfirmasi positif Covid-19. Maka mereka berlima diisolasi selama 14 hari di sebuah rumah di Pematang Kandis, semua biaya ditanggung Dinkes. Mereka dikunjungi pihak Dinkes, diberikan makanan bergizi tiga kali sehari dan diberi buah-buahan dan vitamin. Dari 5 yang terkonfirmasi positif hanya 1 yang punya keluhan yaitu sakit kepala.

"Waktu awal-awal dibilang positif, perasaan gimana, cemas?" tanya penulis. "Gak, biasa-biasa aja!" kata beliau korban yang berusia kelas 7 SMP.

Penulis pun mewawancarai operator di Call Centre (119) Satgas Nasional Covid-19 pada tanggal 6 Oktober 2020, penulis mendapati informasi bahwa kematian akibat Covid dengan penyakit penyerta di Indonesia sebanyak 3,7 persen dari total kematian akibat Covid-19 murni.

Semua wawancara ini sedikit sebagai gambaran tentang sumber primer secara langsung dan bagian dari Contact Tracing untuk melihat sebaran Covid-19 di Merangin.

Rekomendasi

Mari kita optimis menghadapi Covid-19 ini jangan terlalu khawatir berlebihan karena tingkat kesembuhan nasional saat ini 81,28 persen (update 27 Oktober)! Penulis memprediksi lebih dari 50 persen masyarakat Merangin akan merespon pandemi biasa-biasa saja dan kurang dari 10 persen masyarakat akan menilai tidak perlu terlalu ketat dengan masker dan jaga jarak karena mungkin tingkat keyakinan dengan imunitas naik hingga lebih dari 50 persen mulai tahun 2021 dan istilah OTG mengkin bergeser menjadi keberanian menghadapi tantangan virus ini. Sebab hingga 27 Oktober 2020, tidak sampai 1 persen penduduk dunia yang terkonfirmasi positif Covid-19 (SARS-Cov2) sisanya lebih dari 99 persen penduduk non-konfirmasi begitu pula di Indoensia persentase yang tak jauh beda. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun