Namun, ada yang mempertanyakan sejauh mana kolaborasi ini memengaruhi independensinya. Ketika nama Jokowi hilang dari laporan OCCRP, publik mulai mempertanyakan apakah keterlibatan jurnalis lokal ikut terpengaruh oleh agenda atau keputusan yang dibuat di tingkat internasional.
Narasi Publik yang Terpecah
Respons publik terhadap hilangnya nama Jokowi dari daftar OCCRP pun beragam. Sebagian menganggap ini sebagai bukti bahwa Jokowi memang tidak terlibat dalam kasus besar korupsi global. Namun, kelompok lain melihat ini sebagai manipulasi narasi untuk melindungi tokoh penting dari Indonesia.
Di sisi lain, Majalah tersebut juga menjadi sasaran kritik. Sebagai media yang bekerja sama dengan OCCRP, banyak yang berharap Majalah tersebut dapat memberikan penjelasan atau bahkan menekan OCCRP untuk lebih transparan. Namun, hingga kini, Â Majalah tersebut belum memberikan komentar resmi mengenai isu ini.
Kritik terbesar datang dari para pengamat media yang menyoroti potensi konflik kepentingan dalam kolaborasi antara media lokal dan organisasi internasional. Mereka menekankan bahwa independensi jurnalistik harus tetap menjadi prioritas utama, meskipun bekerja sama dengan pihak luar.
Menilik Lebih Dalam: Motif di Balik Kolaborasi
Kolaborasi antara Majalah Lokal dan OCCRP telah berlangsung selama beberapa tahun terakhir. Dalam banyak kasus, hasil kerja sama ini memberikan dampak positif bagi masyarakat, seperti laporan mengenai aliran dana gelap dan skandal korupsi lintas negara. Namun, pertanyaan yang kini mencuat adalah apakah ada agenda tertentu di balik hubungan ini.
Beberapa pengamat politik menduga bahwa OCCRP, sebagai organisasi internasional, memiliki kepentingan tertentu dalam membangun narasi yang menguntungkan bagi pihak-pihak tertentu. Dalam konteks ini, Majalah Lokal dianggap sebagai perpanjangan tangan untuk mengimplementasikan agenda tersebut di Indonesia. Meski tuduhan ini belum terbukti, penting bagi kedua pihak untuk membuktikan bahwa kerja sama mereka murni untuk tujuan jurnalistik.
 Apakah Ada Korelasi?
Hilangnya nama Jokowi dari laporan OCCRP, vote yang tidak jelas, dan kolaborasi dengan Majalah Lokal memunculkan berbagai spekulasi. Namun, tanpa bukti konkret, semua ini tetap berada dalam ranah dugaan.
Pertanyaan besar yang masih menggantung adalah: apakah kolaborasi antara Majalah Lokal dan OCCRP benar-benar berpengaruh pada hilangnya nama Jokowi dalam laporan tersebut? Atau ini hanyalah kebetulan yang tidak disengaja?