Dalam dunia jurnalisme investigasi, kredibilitas dan transparansi menjadi fondasi utama yang tidak dapat dinegosiasikan. Namun, akhir-akhir ini, muncul sorotan tajam terhadap Organized Crime and Corruption Reporting Project (OCCRP) dan Majalah berpengaruh di Indonesia . Fokus perhatian tertuju pada hilangnya nama Presiden Joko Widodo (Jokowi) dari laporan OCCRP yang mengangkat isu besar terkait korupsi dan aliran dana gelap, serta bagaimana kolaborasi dengan Majalah tersebut menjadi bahan perbincangan hangat di ranah publik.
Hilangnya Nama Jokowi: Vote yang Tidak Jelas dan Dipertanyakan
OCCRP baru-baru ini merilis daftar individu yang dianggap paling berpengaruh dalam kasus korupsi global berdasarkan vote internal mereka. Namun, mengejutkan, nama Jokowi yang sebelumnya disebut-sebut dalam berbagai laporan investigasi terkait kebijakan strategis dan isu-isu potensial lainnya justru tidak muncul. Fenomena ini memunculkan tanda tanya besar.
Banyak pihak mempertanyakan bagaimana proses vote tersebut dilakukan. Apakah mekanisme voting dilakukan secara objektif? Siapa saja yang terlibat dalam penentuan suara? Sayangnya, OCCRP tidak memberikan penjelasan yang memadai mengenai metodologi di balik hasil ini. Ketidakjelasan ini mencederai kredibilitas organisasi yang selama ini dikenal transparan dan berani mengungkap skandal besar.
Sebagai presiden salah satu negara demokrasi terbesar di dunia, nama Jokowi sering kali terkait dengan kebijakan-kebijakan kontroversial yang bersinggungan dengan isu korupsi, baik secara langsung maupun tidak langsung. Beberapa pengamat bahkan menilai bahwa hilangnya nama Jokowi dari daftar OCCRP bisa jadi merupakan upaya untuk menjaga stabilitas citra internasional Indonesia atau mungkin ada tekanan tertentu dari pihak tertentu.
Namun, apakah ini semata-mata kebetulan? Atau ada upaya terorganisir yang sengaja dilakukan untuk mengarahkan narasi publik? Hingga kini, OCCRP belum memberikan jawaban yang memuaskan.
Kolaborasi Majalah Lokal Indonesia  dan OCCRP: Antara Sinergi atau Agenda Tersembunyi?
Majalah Tersebut pun adalah salah satu media investigasi paling dihormati di Indonesia. Sebagai mitra OCCRP, Â ia memiliki akses ke data global dan dukungan teknis yang membantu mereka menyajikan laporan investigasi dengan kualitas tinggi. Dalam beberapa kasus besar, kolaborasi ini menghasilkan liputan yang membongkar korupsi berskala nasional maupun internasional.
Bukti kolaborasi ini dapat dilihat dalam beberapa laporan investigasi besar yang diterbitkan oleh Majalah Tersebut, seperti:
- Investigasi Panama Papers (2016): Â menjadi salah satu media yang bekerja sama dengan OCCRP dan International Consortium of Investigative Journalists (ICIJ) dalam mengungkap skandal keuangan global yang melibatkan banyak tokoh penting, termasuk dari Indonesia.
- Laporan Paradise Papers (2017): Â kembali bekerja sama dengan OCCRP dan ICIJ untuk menyoroti praktik penghindaran pajak oleh korporasi besar dan tokoh elit internasional.
- Proyek Aliran Dana Gelap (2020): Majalah tersebut dan OCCRP bersama-sama menginvestigasi aliran uang ilegal yang melibatkan perusahaan multinasional dan aktor politik lokal di Indonesia.
Kolaborasi ini menunjukkan bahwa Majalah Lokal  dan OCCRP memiliki hubungan yang intens dalam meliput isu-isu strategis yang bersifat lintas negara. Sinergi ini memungkinkan Majalah tersebut memperluas cakupan investigasi mereka dengan menggunakan data dan sumber daya yang disediakan oleh OCCRP.