Mohon tunggu...
Muhammad Hanapi
Muhammad Hanapi Mohon Tunggu... wiraswasta -

Bekerja sebagai satpam di cluster PKSiana di Perumahan Kompasiana Indah. Ramah terhadap yang Pro, yang Kontra, dan juga yang Netral tentang PKS. Membantu mewujudkan politik sebagai "The Funny Game" bukan "Dangerous Game". :D

Selanjutnya

Tutup

Politik

Cluster PKSiana di Perumahan Kompasiana

6 April 2013   15:49 Diperbarui: 24 Juni 2015   15:37 836
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1365231132805099867

[caption id="attachment_253027" align="aligncenter" width="420" caption="Logo PKSiana"][/caption] Faktanya begini : Semua penghuni PKSiana adalah penghuni di Kompasiana. Sebaliknya, tidak semua penghuni Kompasiana berada di cluster PKSiana. Lalu di manakah posisi Anda? Jangan di jawab dulu...teruslah membaca. :D Fakta berikutnya : Semua penghuni PKSiana sudah tentu menulis tentang PKS. Baik yang pro maupun yang kontra. Di PKSiana tulisan yang kontra PKS adalah sebuah keniscayaan. Karenanya, pujian dan hujatan saling bersahutan menjadi satu dalam indahnya cluster PKSiana. Yang menarik adalah antara yang pro dan yang kontra terjalin komunikasi yang intens. Bahkan tidak jarang, kolom komentar menjadi ajang paling favorit untuk berperang kata antara mereka. Perumpamaan nya adalah seperti kembang api di malam tahun baru yang saling bersahutan di langit Kompasiana. Kadang indah..kadang juga mengerikan. Ada yang meledaknya di atas. Ada juga yang meledak di bawah. Inilah yang kadang-kadang membuat para penghuni perumahan Kompasiana merasa terganggu. Namun demikian, apapun kondisinya, hal ini sudah menjadi konsekuensi dari kebebasan berpendapat. Ada yang pro, ada yang kontra dan ada juga yang netral-netral saja. Itu adalah hak masing-masing. Sebab menurut saya ada satu hal yang penting untuk dipahami bahwa antara memuji dan mencela hampir tidak ada bedanya. Lho koq bisa? Logikanya, orang yang memuji sudah pasti menyusun kata-kata pujian tidak secara tiba-tiba langsung jadi. Begitu juga yang mencela. Semua menyusun kata demi kata sehingga tercipta kalimat yang isinya memuji ataupun mencela. Keduanya, baik yang Pro maupun yang Kontra, sama-sama membutuhkan kreatifitas. Harus ada ide di otak masing-masing. Nah, di PKSiana sudah tentu yang ada di otak masing-masing penghuninya adalah tentang PKS. Bahkan mereka yang kontra sekalipun, otomatis sudah membiarkan dirinya susah payah menjejali otaknya dengan frasa "PKS" atau segala sesuatu yang berhubungan dengan PKS. Jika yang Pro PKS memikirkan begitu rupa bagaimana cara menyusun kata-kata agar  tercipta kalimat yang berisi pujian adalah sangat wajar. Lha wong dia Pro...biasanya kader PKS tulen. Tetapi coba lihat sebaliknya, yang Kontra PKS, ternyata juga sama, memikirkan siang dan malam, bagaimana menyusun tulisan yang bisa menghujat PKS dari segala sisinya. Dalam hal ini contohnya adalah Ninoy Karungdeng, anggota PKSiana yang pandai meracau sambil menulis itu (sory ya om Ninoy, saya melihat Anda memang ahli sekali soal ini he. he).  Kader PKS harus banyak belajar sama om Ninoy (tapi jangan sampe ikut kesurupan ya). Artinya, baik yang Pro maupun yang Kontra, keduanya butuh pemikiran (kecuali copy paste - jangan dong). Keduanya mau tidak mau harus mengisi otaknya dengan frasa PKS, logo PKS, dan segala sesuatu tentang PKS. Sama saja kan jadinya. Cuma yang satu memuji, sedangkan yang satu lagi mencela. Beti....alias beda tipis. Oleh karena itu... marilah saling menghargai. Biarkan yang kontra menulis opininya dan pro juga menulis opininya. Opini dibalas opini. Apalagi yang kontra bersikeras itu bukan hujatan tetapi sebuah kritikan. Yang Pro semestinya bisa berterimakasih lantaran masih ada orang yang mau memikirkan PKS (padahal kader bukan, simpatisan juga bukan). Jika semua pro tentu tidak seru. Jika semua kontra juga tidak mungkin. Jadi..di mana posisi Anda sekarang? Salam PKSiana versi aye!

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun