Mohon tunggu...
M. Helmi Efendi
M. Helmi Efendi Mohon Tunggu... -

Selalu bermimpi . . . . .

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Curhatan

25 September 2012   06:10 Diperbarui: 24 Juni 2015   23:45 130
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

CURHATAN

Setiap waktu aku menanti hingga saatnya bertemu dirimu lagi, menit demi menit hilang ku lalui tiada tenang . . . . . hati ini, gelisah hati ini, resah menanti datangnya esok hari. Menanti datangnya pagi . . . . . perjumpaan denganmu selalu ku tunggu! Bila bukan karena cinta mengapa setengah hatiku menyimpan dirimu? Bila bukan karena saying mengapa hari-hariku tak lengkap tanpa kata-katamu? Bila bukan karena suka mengapa mataku selalu mencari bayanganmu, dan telingaku selalu mencari suaramu . . . . . ! ! !

Kasih . . . . . jangan kau ragukan akan cintaku, buat jiwa ini tentram aman damai dan bahagia. Hanyalah cinta yang aku punya yang sejati untuk selamanya, tak akan pernah pudar dan tak akan jua sirna. Memang benar cinta tidak diketahui datangnya kapan. Indah dirasakan namun membekas saat meninggalkan, yakinlah cinta akan tumbuh subur bila disirami dengan air kesetiaan dan dipupuk dengan saling pengertian. Tapi terkadang panah asmara justru menyebabkan putusnya tali persahabatan yang telah terbina . . . . . ! ! !

Dimataku selalu terbayang wajahmu yang selalu menggoda, membuatku ingin selalu berada disampingmu wahai kasih terlukis wajahmu selalu dibayanganku, tersimpan erat dihatiku, wahai kamu bidadariku kamu adalah yang terindah untuk diriku, ku ingin selalu kamu ada disisiku dan ingin kamu selalu bersamaku hari-hari yang indah ku jalani bersamamu, suka dan duka ku lalui bersamamu wahai pujaan hatiku. Jantungku hati ini ingin selalu membuatmu tersenyum akan cintaku yang selalu damaikan hatimu wahai putriku akulah sang pangeranmu ketulusan cinta akanku perssembahkan hanya untukumu . . . . . ! ! !

Dibalik senyumku aku menangis, karena cinta yang telah lama dinantikan tak akan pernah aku gapai karena aku tau itu hanyalah mimpi yang tak berarti. Jika cinta tak bisa diabaikan maka ia pun tak bisa dipaksakan, mencintaimu mungkin suatu kesalahan tapi membencimu bukanlah suatu kebenaran.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun