Mohon tunggu...
Darryl Hilmy
Darryl Hilmy Mohon Tunggu... Lainnya - Undergraduate Student in Political Sciences Department, Faculty of Social and Political Sciences, University of Indonesia

A fan of Liverpool Football Club, Boston Celtics and Boston Red Sox. An enthusiast in pop culture especially music. Also likes cars, model kits, technology and food. I write for fun.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Australia: Masyarakat dan Pandemi Covid-19, Sebuah Pandangan Komunitarian

17 November 2020   11:33 Diperbarui: 17 November 2020   11:37 145
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Etzioni menyatakan bahwa komunitas ini dibentuk dari mobilisasi sumber daya dari sektor privat dan individual untuk memenuhi kepentingan publik (Etzioni, 1968 p. 390). 

Konsep mobilisasi ini akan mencapai kondisi dimana masyarakat akan menjadi satu unit kolektif yang digerakkan oleh pemerintah dengan kepentingan publik sebagai posisi utamanya.

Etzioni menyatakan bahwa mobilisasi yang menuju kolektifitas ini mengubah individu menjadi satu unit kolektif dalam masyarakat (Ibid, p. 393) sehingga menjadi sebuah komunitas yang digerakkan oleh individu sebagai unit.

Pemikiran komunitarianisme menurut Etzioni ini tentu saja dapat berhubungan dengan kebijakan pemerintah Australia dalam menangani Covid-19. Untuk menangani pandemi ini, sektor ekonomi yang digerakkan oleh masyarakat tentu harus dikorbankan meskipun berdampak langsung kepada kehidupan individu masyarakat Australia. 

Upaya penanganan ini diberlakukan dalam bentuk kebijakan lockdown yang diadakan di Australia per tanggal 22 Maret 2020 (Knaus, 2020). Akan tetapi, kebijakan lockdown yang didasari kepentingan kesehatan bersama ini juga memiliki dampak bagi kehidupan individu masyarakat Australia. 

Dilansir dari Bloomberg, kebijakan lockdown di Australia menimbulkan banyak kesulitan-kesulitan pada kelompok masyarakat terutama di bidang ekonomi. 

Contoh kecil dampak Covid-19 terhadap ekonomi Australia terlihat di Victoria yang sejak lockdown pertama bulan Maret 2020 sudah membuat ekonomi Australia kehilangan 100 juta dollar Australia per harinya dan rata-rata 1200 pekerjaan hilang di wilayah Victoria (Gross, Scott, & Gale, 2020). 

Dampak ekonomi di Victoria hanya bukti dengan skala kecil dampak Covid-19 di Australia. Tetapi, apabila dilihat secara keseluruhan, kebijakan lockdown ini membuahkan hasil yang baik. 

Pada bulan November 2020, untuk pertama kalinya sejak diberlakukan lockdown seluruh wilayah Australia tidak menunjukkan kasus baru Covid-19 (Smale & Doyle, 2020). 

Tidak adanya kasus baru ini menunjukkan keberhasilan masyarakat Australia untuk membatasi kegiatan mereka demi menghadapi sebuah musuh bersama: pandemi Covid-19.

Kebijakan lockdown di Australia ini sejalan dengan pemikiran Etzioni, dimana kepentingan individual yang terlihat banyaknya angka kehilangan pekerjaan dikorbankan untuk mencapai tujuan bersama yaitu menangani pandemi Covid-19 agar Australia bisa kembali seperti semula sebelum pandemi ini terjadi. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun