Dalam era globalisasi dan modernisasi yang semakin pesat, banyak budaya lokal yang mulai tergerus dan terlupakan, termasuk nilai-nilai adiluhung Jawa. Hasthalaku, yang terdiri dari delapan laku utama sebagai pedoman hidup masyarakat Jawa, merupakan salah satu warisan budaya yang mulai terpinggirkan. Di SMAN 1 Dempet, upaya pelestarian nilai-nilai luhur ini menjadi penting untuk menjaga identitas dan karakter bangsa.
1) Gotong royong: Semangat berkolaborasi dan saling mendukung
2) Guyub rukun: Mengajarkan pentingnya hidup harmonis dalam berbagai situasi
3)Grapyak semanak: Mengandung makna saling menghormati dan berbicara dengan sopan
4) Lembah manah: Rendah hati
5) Ewuh pekewuh: Saling menghormati
6) Pangerten: Saling menghargai
7) Andhap ashor: Berbudi luhur
8) Tepa slira: Tenggang rasa
Untuk membumikan nilai-nilai Hasthalaku, SMAN 1 Dempet menerapkan berbagai strategi dan program, di antaranya:
1. Pengintegrasian dalam Kurikulum
Nilai-nilai Hasthalaku diintegrasikan dalam berbagai mata pelajaran, seperti Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn), Bahasa Jawa, dan Pendidikan Agama. Guru-guru diberi pelatihan khusus untuk mengajarkan dan menanamkan nilai-nilai ini dalam proses belajar mengajar.
2. Kegiatan Ekstrakurikuler
Ekstrakurikuler seperti tari tradisional menjadi sarana efektif untuk mengenalkan dan menanamkan nilai-nilai adiluhung Jawa kepada siswa. Melalui kegiatan ini, siswa tidak hanya belajar tentang seni budaya tetapi juga tentang filosofi yang terkandung di dalamnya.
3. Program Pembiasaan
SMAN 1 Dempet juga menerapkan program pembiasaan seperti penggunaan bahasa Jawa (Krama) dalam komunikasi sehari-hari di lingkungan sekolah, dan kegiatan seperti selametan atau tumpengan yang terdapat mata pelajaran Bahasa Jawa. Hal ini bertujuan untuk membentuk karakter siswa yang menjunjung tinggi nilai-nilai budaya Jawa.
4. Pendidikan Karakter
Setiap pagi sebelum kegiatan belajar mengajar dimulai, siswa diharuskan mengikuti sesi pendidikan karakter yang mengangkat tema-tema terkait Hasthalaku. Sesi ini diisi dengan ceramah, diskusi, dan berbagai kegiatan interaktif yang melibatkan siswa secara aktif.
Implementasi Hasthalaku di SMAN 1 Dempet tentu tidak lepas dari berbagai tantangan, seperti kurangnya pemahaman siswa tentang nilai-nilai Jawa dan pengaruh budaya asing yang kuat. Untuk mengatasi hal ini, diperlukan dukungan dari semua pihak, termasuk orang tua, pemerintah, dan masyarakat.
Membumikan Hasthalaku di SMAN 1 Dempet merupakan langkah penting dalam melestarikan nilai-nilai adiluhung Jawa. Dengan berbagai program dan kegiatan yang terintegrasi dalam kurikulum dan kehidupan sehari-hari siswa, diharapkan generasi muda dapat memahami, menghargai, dan mengamalkan nilai-nilai luhur budaya Jawa dalam kehidupan mereka. Upaya ini tidak hanya untuk menjaga warisan budaya, tetapi juga untuk membentuk karakter bangsa yang berintegritas dan berbudaya tinggi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H