Mohon tunggu...
Bening Embun
Bening Embun Mohon Tunggu... Freelancer - .

Serumpun kata

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Di Sebuah Pagi

8 November 2016   10:03 Diperbarui: 8 November 2016   10:12 76
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

udara pagi yang beku
 mengantarkan langkah kaki tergesa
 ketika matahari belum menyembulkan sinar hangatnya
 sementara embun masih melekat
 pada dedaunan yang berdebu

 tiba di ujung peron
 beberapa wajah menunggu dalam hening
 di bangku panjang duduk berdampingan
 tak berbincang

 desir semilir angin mengusik resah
 gelisah lingkupi perempuan bermantel biru
 pada dua rel kereta yang bersisian
 pandangannya menerawang jauh
 ia rasakan langit tersedu
 seketika hatinya gerimis

 ~**~**~**~

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun