Mohon tunggu...
Bayu Sasongko
Bayu Sasongko Mohon Tunggu... karyawan swasta -

wong jogja yang glidhig di jakarta. Menulis untuk berbagi. Dapat juga dibaca di www.bukubebas.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Otomotif

Boarding di Stasiun Senen dengan Bungkus Rokok

11 September 2012   12:16 Diperbarui: 25 Juni 2015   00:37 152
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Boarding pass diterapkan buat masuk stasiun kereta api sejak angkutan lebaran kemarin. Indentitas diri harus ditunjukan ke petugas sejak pembelian tiket sampai mau masuk ke ruamg tunggu. Jika ditemui perbedaan nama antara di tiket dan kartu identitas maka petugas dengan tegas akan melarang calon penumpang masuk stasiun. Pun photo copy kartu identitas tidak berlaku di stasiun kereta api Senen.

Kejadian serupa dialami oleh ibu mertua saya. Senin, 10 September 2012 pukul 19:00 saya dan ibu mertua saya tiba di stasiun senen. Malam itu ibu mertua saya hendak pulang ke Jogja setelah menengok cucu. Setelah menukar tanda beli tiket dari indomart dengan tiket, saya dan ibu mertua segera masuk ke ruang tunggu, namun langkah ibu mertua saya di stop nggak boleh masuk dengan alasan ibu mertua saya hanya menunjukan photo copy KTP. Peraturannya adalah harus menunjukkan kartu identitas ASLI. Sedang KTP asli ibu mertua saya sedang dipakai keperluan lain di Jogja. Saya mencoba berdialog dengan petugas. Saya berlasan dengan photo copy KTP yang sama, ibu mertua saya bisa berangkat dari Jogja ke Jakarta, kenapa nggak bisa sebaliknya. Bagaimana pun ngototnya saya petugas tetap tidak memperbolehkan masuk kecuali bisa menunjukan KTP ASLI atau kartu identitas lain yang ASLI juga, atau surat jual beli emas, tanah, mobil dan lain lain atas nama calon penumpang yang juga ASLI. Akhirnya saya di sarankan ke costumer service untuk complain.

Dengan petugas Costumer Service pun saya memberikan alasan yang sama seperti yang saya berikan ke penjaga pintu masuk stasiun. Dan jawaban yang sama pula saya dapati, bahwa ibu mertua saya tidak boleh berangkat hanya dengan photo copy KTP. Bisa berangkat tetapi harus bisa menunjukan Kartu Identitas ASLI atas nama penumpang dan atau menunjukan surat jual beli/ kwitansi/bon/nota pembelian atas nama penumpang. Benar benar tegas ini petugas. Dan ibu mertua saya tidak bawa kartu identitas lain maupun surta surat atas nama beliau. Ide konyol muncul diotak saya. Saya bertanya ke petugas bagaimana dengan bon/kwitansi warung? Petugas menjawab BISA asal atas nama penumpang. Saya kaget dengan jawaban petugas, saya yakinkan sekali lagi ke petugas. Dan dia menjawab BISA asal atas nama penumpang.

Setelah saya mengucapkan terima kasih saya keluar dari ruangan CS menuju sebuah kios. Berbekal omongan petugas CS saya berniat membeli air mineral atau apapun sekaligus minta nota bon pembelian. Akhirnya saya putuskan membeli pulsa. Saya sampaikan niat saya ke penjaga kios. Namun ia tidak memiliki nota bon pembelian. Waduhhh....Sedikit panik, waktu sudah mepet. Lalu saya minta sesobek kertas saja buat menulis “TELAH TERIMA DARI IBU SUDINAH (nama ibu mertua saya)UANG SEBESAR DUA PULUH DELAPAN RIBU RUPIAH UNTUK PEMBELIAN PULSA INDOSAT 25.

Mas si penjaga kios dengan sedikit bingung mengambil bungkus rokok dan menyobek secukupnya. Kemudian ditulis tulisan seperti yang saya minta. Lalu si penjaga saya mintai tanda tangan dan nama terang. Terima kasih masss....

Saya bawa TIKET, KTP (photo copy), dan sesobek bungkus rokok berisi tulisan diatas menuju pintu boarding. Petugas memeriksa tiket dan sesobek bungkus rokok tadi... daaaaannnnn.....ibu mertua saya diijinkan masuk.

Legaaaa...akhirnya ibu mertua saya diijinkan masuk dengan sesobek bungkus rokok.

??????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????

Saya pulang ke rumah dengan terheran heran dan ketawa ketiwi....TERIMA KASIH KAI....

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun