Mohon tunggu...
Bayu Sasongko
Bayu Sasongko Mohon Tunggu... karyawan swasta -

wong jogja yang glidhig di jakarta. Menulis untuk berbagi. Dapat juga dibaca di www.bukubebas.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Politik

Gedung Baru Buat KPK, Hadiah Rakyat Jika Kasus Hambalang Tuntas

2 Juli 2012   08:24 Diperbarui: 25 Juni 2015   03:20 202
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saya tidak mengikuti perkembangan berita pembangunan Gedung KPK yang dananya belum di turunkan oleh DPR, karena nggak tertarik. Tetapi saya pengin urun rembug.

KPK mau bangun gedung baru, emang sudah urgent banget ya, sampai sampai begitu banyak penyumbang. Dari pedagang kaki lima sampai anak band, Charlie Setiaku. Prasangka baik saya DPR masih mengaji urgensi pembagunan gedung baru KPK. Kalau belum penting banget, mending dana pembangunannya buat yang lain. (Dikorupsi dulu, misalnya). Atau DPR mau balas dendam karena pembangunan gedungnya terjegal, akhirnya dilampiaskan kepaa KPK.

Dana Pembangunan Gedung baru KPK  mencapai Rp 225,7 miliar (http://www.pikiran-rakyat.com/node/194005). Sedang anggaran dalam APBN cuma 60 - 80 M. Nah, atau mungkin ini kong kalingkong KPK dan DPR untuk mengeruk dana dari pihak ketiga agar dana mencapai kisaran 225,7 M? Seolah diciptakan konflik, biar ada yang simpati. Dan sandiwara berhasil. Sumbangan dari san sini mengalir ke KPK. (Logis nggak ya analisa seperti ini..??)

Kalau menurut saya, kinerja tidak selalu berhubungan dengan kenyamanan/kelayakan gedung. Seharusnya DPR bilang , "hei KPK, kalo ente bisa nuntasin kasus hambalang dengan cepat, ane hadiahi Gedung Baru". Jadi prestasi dulu baru minta apa aja pasti dipertimbangkan.

Buat para penyumbang pembangunan gedung baru KPK, mending dialihin aja sumbangannya buat membangun gedung sekolah dan membeli buku. Kan masih banyak banget tuh daerah daerah yang gedung sekolahnya nggak memadai, buku bukunya tidak ada. Rasanya kok lebih bermanfaat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun