Belakangan ini, sempena pergantian malih rupa kompasiana ke betakompasiana, ternyata membutuhkan penyesuaian para penulis dan pembaca kompasiana, yang ternyata cukup bekerja keras dan bersusah payah mengadaptasi kecanggihannya.
Sayang beribu sayang, sudah berminggu minggu ini, para penyaji tulisan maupun pembaca disajikan kehadiran yang tak nyaman dipandang, maupun diterima kehadirannya. Kesan pertama kehadirannya adalah mencitrakan seakan admin, lepas tangan atau tak ambil perduli alias tak bertanggung jawab atas tayangan ganda daftar maupun tulisan kompasianer yang tampil di semua menu betakompasiana.
Memang tampil lebih dari dua atau lebih judul tulisan yang sama, jelas menjengkelkan! Seakan akibat keegoisan sang penulis, atau lantaran respon sistem yang membuat penulis tak yakin akan tulisannya telah ter”publish”/terbit. Tetapi bila terjadi berulang kali, tentu akibat sistem yang bermasalah. ”Hang”/menggantung atau tak merespons, serta tak ada respons pengkoreksinya, misalnya lebih dari satu menit, ”save” dulu, atau mesin menampung dahulu dan disimpan. Sekarang kayanya harus rela hilang dulu, jika ga punya back upnya.
Jelas akibatnya, tak percaya diri, lalu resubmit atau di ulang terbitkan bahkan sampai berulang ulang. Karena itu, muncullah tulisan yang sama secara bertubi tubi tanpa mungkin di delete atau dimusnahkan. Maka, sudah menjadi giliran ronda juragan admin, iya bukan? Bukankah sebelumnya di kompasiana almarhum, admin dengan tegas dan keras selalu menyemprot dan membasmi hama tulisan ganda berganda tersebut. Sekarang dimana kalian, Tidur? Disamping mengganggu kenikmatan pemindaian dan baca kompasianer, sungguh merusak mata dan menjengkelkan, tahu!
Okelah, kalau hanya muncul satu atau duakali, namun sudah berminggu minggu masih terjadi dan malah semakin parah, karena banyak yang mensubmit.menerbitkan lebih dari empat hingga lima kali berturut, atau selang dengan jeda dan satu halaman terisi judul yang sama, itu sigh sungguh keterlaluan, bukan?
Tolong deh admin menertibkan, atau setidaknya perbaiki sistemnya, agar tak terjadi pengiriman berulang ulang sebuah judul karangan yang sama, bahkan sampai di beberapa menu. Hayooo, bangun!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H