Mohon tunggu...
Mabate Wae
Mabate Wae Mohon Tunggu... profesional -

senior citizen

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Cenderamata Kompasianival 2014

23 November 2014   18:50 Diperbarui: 17 Juni 2015   17:03 5
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Banyak tanda tanya yang berjejalan dalam benakku mengenai acara Kompasianival di tubir tahun 2014 ini. Pertama tama adalah keinginan tahu mengenai isi acara yang bakal berlangsung, lantaran belumsekalipun pernah menghadiri atau menyaksikan acara sebesar dan seakbar ini yang diselenggarakan bagi paguyuban atau lingkungan dunia maya yang dijelmakan ke alam nyata.Entah seperti apa dunia Im dan Yang bila bergabung di dunia nyata kompasianer, lantaran di samping ada yang harmonis, sering tak jarang juga keriuhan antagonis dan paradoksial meruyak di dunia maya ini.

Tak seperti biasa, umumnya daftar acara dan gelanggang cas cis cus, gelar prestasi ataupun gelar produk dan lain lain sudah berada ditangan, jauhari sebelum perhelatan. Penting, lantaran sedemikian padat dan penuh acaranya, sehingga perlulah dipilah dan dipilih tempat maupun waktunya, lantaran tak semua acara mampu dihadiri, terutama bagi penduduk senior, yang gampang encok, maupun masuk angin serta keterbatasan daya jelajah baik ruang dan waktu. Hmmm, padahal dibanding pak Tjip dan ibu, yang datang dari belahan bumi paling selatan duduk dengan semangat tinggi dan energik, entah itu mungkin berbekal BBMsuper dari dunia antah berantah yaitu energi “reiki”, luarbiasa, atau ada sesuatu yang dinantikan. Senang berkenalan dan berjumpa dengan pak Tjip dan ibu yang memiliki dan berbagi energi luar biasa, yang sudah menjelma dalam bentuk nyata karya tulis, karya bhakti sosial, kesehatan serta jalinansesama.

Oh ya, setelah sedikit mengesplorasi keadaan, jenguk sana sini lebih banyak kebingungan oleh suasana dan situasi baru yangbelum menjawab keinginan tahuanku. Sebagai mahluk baru di dunia nyata kompasianival 2014, yaitu kesulitan mencari oknum oknum matang manggis, para hero urat kawat balung wesi yang sudah menjadi pesohor maupun mereka yang sering aku sebut mitra “adu iler”. Kenapa?, ya karena sulit membaca nama mereka ditag mereka, maklumlah aki aki rabun jauh dan dekat, mudah mudahan di masa hadapan nama nama mereka bakal jelas terpampang di dada dan di tag name mereka. Sebagai mahluk alien dan mahluk baru di dunia ini, jelaslah tak satupun terdeteksi radar pernah lihat, pernah jumpa, atau kenal, Sungguh sedih memang menjadi mahluk asing di lingkungan asing ini, terasing dan kesepian sendiri di keramaian lebih dari seribu mahluk ini, untung wae ada teman sakasur, sabatur dan sasumur.

Menghabiskan energi mengedar planet asing ini, jelas butuh stamina dan energi. Nah, clingak clinguk kesana sini sampailah ke satu lapak blog ”koplak yo band”, Kukira itu lapak mbak mbak jajan pasar, maka sebagai vegan terpaksa, mulai memilih kwe kwe yang tak bertelur dan berdaging, satu buatku satu buat sebelahku. Sudah dipilih selusin lalu kutanya berapa?. Eh, ini conto gratisan jawabnya, malunya itu lho, sampe ke ubun ubun. Pasti si eneng eneng ato mba mba tadi mikir idih, rakus amat aki nini ini, maen sabet mentang mentang barang gratisan. Lalu aku memperkenalkan diri dan bertanya siapa gerangan si mba ini, duh malunya aku sekarangaku lupa nama si eneng, maapin aki ya neng.

Eh, di sebelah kiri meja lapak, ada aki aki mesam mesem, bikin aku tambah malu aja, lalu aku memperkenalkan diriku karena kulihat dia memakai tag yang sama dengan punyaku, jelas ia mahluk satu spesies kompasianer, dan menyebutkan namanya dengan nama ”Opa Jappy”,Gilee bob, di awal alam nyata dunia maya ini, aku bisa ketemu mahluk unik pesohor kompasiana yang satu ini, yang sering menyelipkan gambar air mengalir, ”panta rei”, mungkin begitu motonya. Terima kasih ”Opa Jappy”petatah petitih maupun kebersamaan saat menjelajah bersama di kompasianival, dunia serasa kembali riuh karena hadirnya seorang kawan baru di alam yang tadinya terasa asing dan sunyi sepi sendiri. Tengkiyu braat.

Kemudian Oppa Yappy memperkenalkan beberapa ragam spesies yang hadir di sana. Karena memang produk produk realisasi alam pikirnya, yang memang jika diperikan dan dibedah sangat menujukkan ciri masing masing spesiesnya, misalnya Ninoy Karundeng, nama boleh menado, tapi stigma dan praksis klenik dan njawani bikinkita ke alam fantasi jawa. Belum lagi perilaku bedigasannya, sundanya cilicingcat seperti bajing gesit lompat sana sini, belum lagi jiwa ”spion”nya yang suka mendokumentasi dan menyadap momen manusia lainnya zonder permisi jepret sana jepret sini, hati hati klo satu saat dipake untuk tujuan membangkang undang undang ITE, alias blak mail dengan poto kopi paste bercelana bikini atau momen ”alam semula jadi” ala Jokowi oleh oknum penatik parte superkreatip ITE. Terima kasih bung Ninoy.Kemudian ada mbak Maris M yang lemah lembut, halus penuh sopan santun, yang jika komen walaupun lembut tapi serasa memeloti dan membelalak padaku. Senang bisa berkenalan dengan Mbak Maria.M, Seniorita kompasioner dengan segudang alam halus, eh maksudnya gender, tapi bukan bermaksud diskriminasi. Demikian juga ketika mendapat kesempatan berkenalan dengan kompasioner berhati dan berbudi luhur yang patut dan menjadi teladan kita, sungguh sebuah kehormatan luar biasa, ia memang salah seorang yang layak menjadi pandu ibuku. Maaf bagi rekan kompasioner lainnya karena saya tak bisa membaca tag anda anda semua, sehingga malu malu kucing utk mengenal dan berkenalan dengan anda semua.

Setelah mendengarkan paparan angan angan maupun cita cita para pembesar birokrat Jakarta dan Bandung, penuh asa dan harap masa depan penduduk kedua kota, dan sayang seribu sayang sebenarnya ada beberapa hal yang ingin saya tanyakan dan ajukan pada bapak Walikota Bandung, keterbatasan waktu memang tak memungkin apa yang ada dalam benak/isi kepala untuk diungkapkan ke pak Walkot. Terutama sebagai penduduk senior Bandung. Ya sudahlah, nanti saya tulis saja dikompasiana ini, mudah mudah tanpa korupsi waktu bapak walkot bisa membacanya.

Keterbatasan ruang dan waktu jugalah yang membatasi kemungkinan melanjutkan mendengar paparan Gubnor Jateng, serta tokoh cerdik cendekia sekaligus ujung tombak bersih bersih mafia MIGAS dll, sebenarnya pada kesempatan tersebut, saya ingin memberi pak Faisal Basri satu dua bacaan mengenai dunia energi yang mungkin dapat bermanfaat membunuh waktu luang dan senggangnya, mudah2an satu saat dapat tercapai. Apa boleh buat, saya harus meluncur dan kembali ke Bandung sore itu juga, menyesal memang, sebelum sempat mendengar asa dan harapan para birokrat harapan kita dan bangsa kita, semoga berhasil. Maaf untuk sahabat baru saya tak sempat pamit kepada anda semua, semoga dapat berjumpa di ajang lain nanti atau di layar maya, dengan senyum tersungging, berha ha hi hi ataupun sumpah serapah, tak masalah. Permios.

Bandung, 23 November 2014.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun