Mohon tunggu...
Mabate Wae
Mabate Wae Mohon Tunggu... profesional -

senior citizen

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Gejala Ledakan Saat Longsor, Umum Terjadi

7 Juli 2015   09:12 Diperbarui: 7 Juli 2015   09:16 487
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gejala Ledakan Saat Longsor, Umum Terjadi

Peristiwa bencana longsoran seringkali didahului atau diikuti suara ledakan yang cukup keras. Pada ledakan yang terkait perbuatan manusia, misalnya ambruknya bangunan, patahnya lintasan pipa di daerah longsor memungkinkan membaurnya ledakan akibat diterjang longsoran, oleh karena terjadi gabungan peristiwa bencana yg melibatkan manusia, seperti ledakan gudang bahan bakar, atau pipa gas dlsbnya, sehingga akan menimbulkan kesulitan  untuk upaya membedakan, apakah ledakan tersebut sebagai akibat kejadian alam biasa, atau akibat adanya unsur keterlibatan dan kelalaian manusia. Misalnya seperti kejadian di Pangalengan, karena adanya jaringan pipa uap panas bumi yang bertekanan tinggi, yang meledak.

Untuk menelisik apakah peristiwa ledakan, saat longsor memang umum terjadi, atau ledakan adalah semata mata karena adanya unsur keterlibatan manusia, maka kita perlu menelaah dokumentasi berbagai peristiwa longsor, maupun pengalaman saksi atas gejala alam longsor di sekitar kita, maupun di tempat tempat lain. Hal ini penting, karena bencana longsor berdampak kehilangan jiwa dan kerugian sejumlah asset dan hilangnya harta benda. Kita mungkin bakal menimpakan kesalahan dan tanggung jawab pada yang tak seharusnya bertanggung jawab atas kejadian peristiwa tersebut.

Ataukah memang bencana terjadi secara simultan, bahwa memang telah terjadi ledakan akibat longsor, akibat dampak longsoran yang mempengaruhi dan berdampak pada instalasi oleh adanya faktor kelalaian manusia. Sehingga memang mengakibatkan petaka meledak. Misalnya  oleh instalasi bertekanan tinggi, atau instalasi mengandung bahan bahan yang mudah meledak. Pada saat kejadian di Pangalengan, ada memang yang berspekulasi bahwa telah terjadi ledakan pipa gas bertekanan tinggi lebih dahulu, baru kemudian terjadi peristiwa longsor. Ataukah memang terjadi bencana longsor terlebih dahulu baru kemudian menyeret dan mematahkan pipa uap panas yang disertai peristiwa ledakan longsor dan ledakan pipa uap panas PT. Star energy.

Untuk mengetahui dan mendalami serta perbandingan berbagai peristiwa longsor yang pernah terjadi dicoba merangkum beberapa peristiwa longsor yang pernah terjadi, dokumentasi arau catatan berbagai kejadian longsor, dari kumpulan beberapa sumber kejadian longsor di beberapa daerah dan luar negeri, telah dirangkum disini. Beberapa kejadian peristiwa longsor di berbagai lokasi di Indonesia dan luar negeri tersebut, diperoleh catatan catatan berdasarkan  saksi mata yang mengalami kejadian disaat terjadinya longsor di beberapa daerah seperti, antara lain:

Desa Tenjo Laya , Kecamatan Pasir Jambu, Kabupaten Bandung.

Terjadi musibah tanah longsor yang menimpa satu kampung di Desa Tejo Laya, Kecamatan Pasir Jambu, Kabupaten Bandung, Jawa Barat Selasa (23/02/10) kemarin. Bencana longsor tebing di daerah perkebunan teh tersebut,  terjadi ketika sebagian besar warga sedang memulai kegiatan bekerja di daerah perkebunan teh milik PT KBP Cakra.

Menurut pengakuan warga yang selamat dari musibah ini, musibah longsor terjadi secara tiba-tiba. Longsor  meratakan rumah warga,  datang disertai terjangan air serta bunyi ledakan keras. Warga yang tengah giat memetik teh di areal perkebunan, tidak sempat menyelamatkan diri. Sebagian besar dari mereka diduga langsung tertimbun longsoran tanah.  (Cecep Hendar/Sup)

Dusun Jemblung, Desa Sampang, Banjarnegara, Jawa Tengah.

Pada bencana alam tanah longsor di Dusun Jemblung, Desa Sampang, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah, hingga Senin 15 Desember banyak korban masih menjalani perawatan di Puskesmas Karangkobar. Diantaranya, adalah Parno (39) mengatakan, hingga hari keempat sejak tertimpa tanah longsor, bagian dada dan tangannya masih sakit. Sedangkan Wawan merasakan bagian kakinya yang memar masih sakit.

"Kejadiannya berlangsung sangay cepat sekali, sebelumnya terdengar suara ledakan, kemudian tiba-tiba material menghantam mobil kami dan mobil terguling-guling dan hancur," tuturnya.

Wawan (20) mengatakan saat peristiwa itu, ia bersama adiknya Dava, sedang bermain di rumah neneknya. Sebelum terjadi longsor, dirinya juga mendengar suara ledakan tiga kali dari atas bukit kemudian muncul seperti abu dan api.

"Karena panik setelah mendengar suara ledakan kami kemudian berlari keluar rumah, ternyata dari atas ada longsoran. Tubuh saya terpendam longsoran sampai leher. Sedangkan adik, paman, serta kakek dan nenek saya terkubur longsor," ucapnya.

TPA Leuwi Gajah, Cimahi, Bandung :

Akibat longsor di Tempat Pembuangan Akhir Sampah Leuwigajah, Kabupaten Bandung, Senin (21/2) dini hari, setidaknya 32 orang meninggal dan ratusan orang masih tertimbun tumpukan sampah.

Menurut data yang diperoleh dari posko bencana hingga sekitar pukul 19.00, para relawan telah menemukan 28 warga Desa Batujajar, Kecamatan Leuwigajah, dalam keadaan meninggal dunia, 66 orang selamat, dan 63 warga lainnya hilang.Empat korban meninggal lainnya adalah warga Kota Cimahi.

Menurut Ade, salah satu korban yang selamat, ketika peristiwa itu terjadi ia belum tidur. Sekitar pukul 02.00, tatkala baru saja mematikan televisi, ia mendengar suara ledakan keras. "Seperti ledakan petasan besar. Bunyinya mirip suara bom," katanya.

Mendengar suara itu, Ade langsung keluar rumah. Ketika itu, setelah bunyi ledakan, Ade melihat ada api menyala dari bagian utara tempat pembuangan sampah. Ia menggambarkan bentuk api itu seperti bola api yang berpendar. "Terang sekali. Waktu itu saya kira api berasal dari pabrik yang ada di atas," katanya.

Menurut salah seorang saksi mata, Herman, yang ditemui di lokasi pengungsian di Sekolah Dasar Batujajar Timur II, beberapa saat sebelum peristiwa itu terjadi, ia berada di halaman depan rumah. Ketika hendak masuk ke dalam rumah, ia mendengar bunyi ledakan yang sangat keras. "Tidak lama kemudian datang suara gemuruh. Bukit sampah yang dulu cukup jauh jaraknya dengan rumah kini menjadi sangat dekat. Tinggal dua meteran dari bagian belakang rumah saya," katanya

Korban selamat longsor Afghanistan mengatakan suara longsornya seperti ledakan

Seorang yang berhasil selamat dari bencana longsor yang menimbun sebuah kampong di Afganistan menceritakan Sabtu lalu bahwa gerakan batuan longsor berbunyi seakan “Ledakan besar”. Haji Faizillah mengatakan ia berada di kampung bencana Aabe Barik mengunjungi sebuah acara perkawinan bersama sekitar 700 tamu lainnya, keyika lebih dari sepertiga rumah tertimbun. Ia menceritakannya ke wartawan berita NBC lewat telepon dari lokasi kejadian. Ini adalah pengalaman paling menakutkan yang ia pernah lihat. Ia masih dalam keadaan “shock”. Pekerja keselamatan dan sukarelawan diperlengkapi dengan sekop menggali kedalam limpurm namun pejabar senior UN mengatakan bahwa harapan menyelamatkan siapapun diantara 2000 penduduk kampong yang hilang “telah menghilang”

Lubuk Linggau, Kelurahan Muara Enim, Kecamatan Lubuk Linggau Barat.

Yuhada warga RT 4, menceritakan, peristiwa dapur rumahnya yang ambrol, diduga faktor derasnya luapan aliran Kali yang menghantam dinding tanah. Akibat luapan tersebut, membuat tanah bangunan dapur rumah miliknya mengeluarkan suara gemuruh yang cukup jelas terdengar di telinga.

"Ada bunyi seperti suara rembesan tanah mirip ledakan, derrrrrrr !!! dibagian dapur. Beruntung malam itu saya berada di depan rumah, jadi tidak ada korban, dan di rumah ini hanya tinggal bersama suami," terangnya

Anatomi Longsor

Berdasarkan bentuk suatu longsoran, maka tatanama tubuh longsoran dapat diberikan dengan melihatnya dari bagian atas lereng atau di mahkota. Tatanama tersebut secara sederhana dapat diuraikan (Gambar 1) berdasarkan HWRBLC, (1978; dalam Pangular, 1985) yang mengacu pada Varnes (1978)

Anatomi Longsor

Gerakan tanah berupa longsor (landslide) merupakan bencana yang sering membahayakan. Longsor seringkali terjadi akibat adanya pergerakan tanah pada kondisi, rekahan dan liniasi . Kondisi lingkungan setempat merupakan suatukomponen yang saling terkait. Bentuk dan kemiringan lereng, kekuatan material, kedudukan muka air tanah dan kondisi drainase setempat sangat berkaitan pula dengan kondisi kestabilan lereng (Verhoef, 1985). Lereng dapat dianalisis melalui perhitungan Faktor Keamanan Lereng dengan melibatkan data sifat fisik tanah, mekanika tanah (geoteknis tanah) dan bentuk geometri lereng (Pangular, 1985). Secara khusus, analisis dapat dipertajam dengan melibatkan aspek fisik lain secara regional, yaitu dengan memperhatikan kondisi lingkungan fisiknya, baik berupa kegempaan, iklim, vegetasi, morfologi, batuan/tanah maupun situasi setempat. Kondisi lingkungan tersebut merupakan faktor-faktor yang mempengaruhi gerakan tanah dan merupakan karakter perbukitan rawan longsor (Anwar & Kesumadharma, 1991; Hirnawan, 1993, 1994).

Karena itu,

Berdasarkan beberapa kesaksian peristiwa saat terjadi longsor, baik yang berasal dari berbagai peristiwa di Indonesia maupun di luar Indonesia, tercatat terjadinya berbagai peristiwa longsor yang disertai gejala suara ledakan saat longsor merupakan peristiwa yang lazim dilaporkan oleh para saksi peristiwa longsor. Secara geologi hal tersebut adalah akibat pelepasan energi  terlampauinya batas elastisitas batuan padat, yang mengalami retakan atau pematahan, sehingga saat pecah atau patahnya lapisan batuan, akan terdengar sebagai suara dentuman dan selanjutnya akan diikuti jatuh atau longsornya  suatu masa batuan meluncur ke bawah.

Terdengarnya ledakan banyak dilaporkan para saksi, saat ledakan terjadi disusul oleh longsoran masa batuan atau tanah yang meluncur dengan cepat. Menunjukkan bahwa secara geologi, menjelang terjadi longsor terjadi deformasi batuan atau terlampuinya batas elastisitas masa batuan, maka terjadi deformasi batuan, dan pelepasan energi  terdengar sebagai suara dentuman atau ledakan.

Bahwa, terdapat kemungkinan terjadi ledakan akibat unsur keterlibatan manusia, misalnya karena pipa uap yang tak mampu menahan besar beban tekanan uap, perlu dibuktikan melalui catatan berapa besar tekanan uap saat peristiwa tersebut terjadi, ataupun bila terjadi akibat kemungkinan adanya kesalahan teknis atau konstruksi pada lokasi tersebut.

Jelaslah, bahwa gejala ledakan keras memang umum terdengar menyertai berbagai peristiwa berbagai bencana tanah longsor.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun