Ibunda....
Telah lama ku berkelana dari tanah ke tanah...
Menanam bahagia padamu di antara jejak-jejak kaki...
Namun kini. tanpamu, jejak-jejak itu hanyalah menjadi pengantar doa...
Untuk ku mohonkan bertemu di alam surga...
Ibunda...
Air mataku hanyalah pertanda duka dan bahagia...
Sedangkan ibunda, pertanda segala cinta dari sang pemilik cinta...
Namun kini, rinduku tak lagi bermuara
Semenjak kau tiada...
Ibunda, bila cintamu dapat berkata...
Sungguh, hatiku tidak dapat mampu menahan air matanya....
Ibunda, bila dukamu dapat dibagi...
Sungguh, jiwaku tidak mampu menahan gejolaknya...
Namun, begitulah seorang ibunda...
Tulus cinta dan dukanya....
Segalanya, dicurahkan hanya pada sang pencipta.
Waiheru, 22-07-2020
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H