Kekasih...
Lautan dalam sangkarmu begitu tenang..
Meski gelombang didalamnya perlahan menggenang..
Aku tak ingin bintang itu jatuh di bawah kelopakmu apalagi menghujani batinmu....
Rekanlah, rembulan yang mencium-mu dalam kerelaanya..
Dan sadarkanlah jiwamu, mentari tak akan berhenti menyapa walau kiamat menerpa...
Rawatlah mawar merah itu di depan rumah tuamu..
Rumah yang dahulu menyimpan indahnya pelangi..
Rumah yang dahulu melantunkan dzikir  Ilahi
Rumah yang kini, sedang sedih setelah sekian lama dilukai...
Kekasih...
Nikmatilah, mekarnya mawar merahmu itu..
Sesampai para lebah berjudi untuk menikmati sari-nya..
Dan aku menuju kematian demi menjaganya...
Ambon, 11- 07 - 2020
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H