Mohon tunggu...
Tri Wibowo BS
Tri Wibowo BS Mohon Tunggu... -

Editor, penerjemah, tukang ketik, mampir cengengesan | urip sawang sinawang

Selanjutnya

Tutup

Catatan Pilihan

World Writers #569 : Ken Saro-Wiwa

16 Desember 2014   12:52 Diperbarui: 17 Juni 2015   15:13 32
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ken Saro-Wiwa (1941-1995) Novelis, dramawan dan produser televisi Nigeria. Pada 1994 Saro-Wiwa dipenjara oleh diktator Sani Abacha. Dia membela hak-hak masyarakat Ogoni dan mengecam kebijakan minyak pemerintah. Meski diprotes secara internasional, Saro-Wiwa akhirnya dihukum gantung pada 10 November 1995 setelah diadili bersama delapan aktivis hak-hak asasi Ogoni lainnya.

Ken Saro-Wiwa dilahirkan pada 10 Oktober 1941 di Tsaro-Wiwa, Bori, Rivers State, sebagai putra dari Jim Beesom Wiwa, seorang pengusaha. Saro-Wiwa mendapat pendidikan di Government College, Umuahia. Kemudian dia melanjutkan ke Universitas Ibadan. Dia kemudian mengajar di Stella Maris College di Port Harcourt dan Universitas Lagos. Semasa perang Biafran dia ikut pihak Nigeria. Dia kemudian masuk dalam Kabinet Rivers State sebagai komisioner regional untuk pendidikan. Pada 1973 dia dipecat karena mendukung otonomi untuk rakyat Ogoni. Melalui tulisan-tulisannya Saro-Wiwa semakin terlibat dalama aktivitas membela hak kaum Ogoni (di daerah orang Ogoni ditemukan minyak dan menyebabkan intrik politik, persoalan lingkungan dan korupsi yang merugikan orang-orang Ogoni).

Sebagian besar buku-bukunya diterbitkan oleh perusahaannya sendiri. Sebagai penulis dia mulai terkenal berkat karya sandiwara radionya, ‘The Transistor Radio’ (1972). Novel pertamanya, Sozaboy, diterbitkan pada 1985. Novel ini adalah novel anti-perang yang ditulis dalam bahasa “Inggris pidgin” — dialek berbasis bahasa Inggris yang dipakai oleh banyak orang Nigeria. Kisahnya sebagian didasarkan pada pengalaman Saro Wiwa sendiri. Ceritanya adalah tentang anak muda yang bertugas sebagai tentara pada masa Perang Biafran. Saro-Wiwa juga menulis 150 serial televisi humor. Tetapi serial itu dihentikan oleh otoritas diktator militer pada 1992. Pada 1990 Saro-Wiwa mendirikan Gerakan untuk Kelangsungan Hidup Masyarakat Ogoni (MOSOP). Tetapi gerakan ini dibungkam oleh pemerintah dan Saro-Wiwa ditahan, sejumlah pendukung dan anggotanya di bantai di Giokoo. Saro-Wwia dihukum gantung. Setelah eksekusi jenazahnya dikubur di pemakaman umum tanpa diberi nisan atau tanda lainnya.

Karya-karya Saro-Wiwa lainnya adalah Songs in a Time of War (1985); A Forest of Flowers (1986); Basi & Company: Four Television Plays (1988); Adaku and Other Stories (1989); Mr. B Again (1989); Mr. B Is Dead (1991); Nigeria, The Brink of Disaster (1991); Genocide in Nigeria; The Ogony Tragedy (1992); Mr. B's Mattress (1992); A Month and a Day: A Detention Diary (1995); dan Lemona's Tale (1996).

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun