Mohon tunggu...
Tri Wibowo BS
Tri Wibowo BS Mohon Tunggu... -

Editor, penerjemah, tukang ketik, mampir cengengesan | urip sawang sinawang

Selanjutnya

Tutup

Catatan Pilihan

World Writers #558: Kamau Brathwaite

15 Oktober 2014   12:45 Diperbarui: 17 Juni 2015   20:57 22
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kamau Brathwaite(1930 – ) Penyair, dramawan dan sejarawan Kepulauan Karibia, yang banyak memuat warisan Karibia yang kompleks dan akar-akar Afrikanya di dalam karya-karyanya. Brathwaite adalah pendukung utama penggunaan “bahasa nasional.” Brathwaite biasanya menggunakan komputer dalam penulisan karya-karyanya dan memperkenalkan teknik unik. Dalam puisi ‘Stone’ dari buku Midle Passages (1992), misalnya, dia mengkombinasikan teknik pengolah kata dengan kesalahan ejaan yang disengaja (onomatopoeia), menerjemahkan ritme dan sintaks percakapan sehari-hari secara grafis:

"murderrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrr / & i throat like dem tie. like dem tie. like dem tie a tight tie a. / round it. twist. in my name quick crick . quick crick . / & a nevva wear neck. tie yet ." (dari Middle Passages, 1992)

Edward Kamau Brathwaite dilahirkan pada 11 Mei 1930 di Bridgetown dengan nama Lawson Edward Brathwaite. Ayahnya adalah penjaga gudang. Dia mendapat pendidian di Harrison College, sebuah sekolah elit, dan kemudian melanjutkan ke Inggris dengan biaya Beasiswa Barbados. Di Inggris dia mempelajari sejarah di Pembroke College, Cambridge. Dari 1950 dia mulai mempublikasikan cerpen, kritik sastra dan puisi di majalah West Indies, Bim. Setelah lulus pada 1953 Brathwaite melanjutkan studi untuk memperoleh sertifikat pengajar selama setahun. Pada 1955 dia pergi ke Ghana dan bekerja di Kementerian Pendidikan. Selama di Ghana Brathwaite mengakrabkan diri dengan syair-syair tradisional dan mitos-mitos Afrika pra-kolonial. Secara khusus Brathwaite sangat dipengaruhi oleh Kwabena Nketia, direktur Ghana Institute for Study of African Culture. Brathwaite mendirikan teater anak-anak, dan menulis drama dan buku anak-anak. Pada 1960 dia menikah dengan Doris Welcome. Pada 1962 dia kembali ke West Indian dan diangkat menjadi tutor di departemen Extra-Mural Studies di Universitas West Indies, St Luca. Setahun kemudian di pindah ke Universitas Mona, Kingston, Jamaika. Dia membuat acara untuk Windward Island Broadcasting Service dan menjadi sekretaris pendiri Gerakan Seniman Karibia pada 1966 dan pada 1970 dia mengedit majalahnya sendiri, Savacou. Pada 1968 dia meraih gelar PhD dari Universitas Sussex dengan disertasi berjudul The Development of Creoe Society in Jamaica 1770-1820 (1971). Pada 1983 dia diangkat menjadi profesor sejarah sosial dan kultural di Universitas West Indies sampai 1991. Pada 1993 dia menjadi profesor sastra perbandingan di Universitas New York. Penghargaan yang pernah diraihnya antara lain Cholmondely Award pada 1970, Guggenheim and Fulbright Fellowships pada 1983, dan Neustadt Prize pada 1994. Pada 2002 Universitas Sussex menganugerahinya gelar Honorary Doctorate. Pada 2006 dia memenangkan medali emas Musgrave oleh Institue Jamaica, namun medalinya dicuri pada 2010.

Karya-karyanya yang lain  diantaranya trilogi Rights of Passage (1967), Masks (1968), dan Islands (1969), yang kemudian diterbitkan dalam satu buku dengan judul The Arrivants: A New World Trilogy (1973); Black + Blues (1976); Mother Poem (1977); Sun Poems (1982); X/Self (1987); The Zea Mexican Diary 7 September 1926 - 7 September 1986 (1993); Ancestors (2001); Born to Slow Horses (2005) yang pada  2006 memenangkan Griffin Poetry Prize; dan lain-lain.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun