Mohon tunggu...
Tri Wibowo BS
Tri Wibowo BS Mohon Tunggu... -

Editor, penerjemah, tukang ketik, mampir cengengesan | urip sawang sinawang

Selanjutnya

Tutup

Catatan Pilihan

World Writers #555: Kaj Munk

11 Oktober 2014   15:15 Diperbarui: 17 Juni 2015   21:29 14
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kaj Munk(1898-1944)  Pendeta dan dramawan Denmark, terkenal berkat khotbah-khotbahnya yang patriotik dan bersemangat pada masa Perang Dunia II. Karena khotbahnya itulah dia dibunuh oleh Nazi. Munk berperan dalam merevitalisasi teater Denmark. Dia menentang drama naturalistik dan mendukung drama yang lebih berorientasi spiritual.

Kaj Munk dilahirkan dengan nama Kaj Harald Leininger Petersen pada 13 Januari 1898 di kepulauan Lolland. Ayahnya adalah penjaga toko dan penyamak. Setelah ayahnya meninggal usaha itu diteruskan oleh ibunya. Tetapi tak lama kemudian ibunya meninggal karena TBC. Kaj muda dibesarkan oleh keluarga Munk di Opager dan menjadi anak angkatnya pada 1916. Dari sinilah dia mengambil nama Munk. Suasana yang religius sangat mempengaruhi Munk hingga dia bercita-cita menjadi pendeta.  Munk tertarik dengan karya-karya Kipling. Sahabatnya, Oscar Geismar, mengatakan pada Munk bahwa agama tidak hanya memberi ketenangan dan keamanan, tetapi juga visi dan puisi. Geismar mendorong Munk untuk membaca Iliad dan Odyssey, serta memberinya karya pilihan Adam Oehlenschläger (1779-1850), penyair yang terkenal dengan mitologi Skandinavianya. Munk mendapat pendidikan di Nykøping Cathedral School dan Universitas Copenhagen, di mana dia mendapatkan gelar teologi pada 1924. Pada tahun yang sama dia menjadi pastur. Dia menikah dengan bekas pelayannya, dan mereka dikarunai empat anak.

Meski Munk tak begitu bersimpati kepada demokrasi tetapi dia adalah penentang utama Nazi setelah Jerman menduduki Denmark. Dari Kierkegaard Munk mewarisi keyakian bahwa kebenaran Kristen hanya dapat diwujudkan melalui tindakan, dan konsekuensinya, drama-dramanya seperti Niels Ebbesen (1942) dan Før Cannae (1943) menyerukan kepada bangsa Denmark untuk melawan penjajah. Pada 4 Januari 1944 Munk diculik dari rumahnya oleh Gestapo dan di tembak di jalan menuju Silkeborg. Injilnya ditemukan sekitar 20 meter dari jenazahnya — sepertinya kitab itu dirampas dan dibuang sebelum dia ditembak mati.

Sebagai dramawan Munk mengawali karirnya pada 1917 dengan karya pertamanya, Pilate, yang dipublikasikan dua puluh tahun kemudian yakni 1937. Karya-karya selanjutnya antara lain Ordet (1925), yang difilmkan pada 1954; En Idealist (1928); I Brændingen (1929), kisah tentang filsuf dan kritikus Denmark Georg Brandes yang digambarkan sebagai orang idealis dengan tendensi negatif dan anti-Kristus; Cant (1931), drama sejarah yang berfokus pada peristiwa yang menyelimuti perkawinan Henri VIII dari Inggris dengan Anne Boleyn; De Udvalgte (1933), drama tentang Raja David (Daud), yang jatuh cinta dengan Ratu Batseba; Sejren (1936); Han Sidder ved Smeltediglen (1938); Egelykke (1940); Ved Babylons Floder (1941); dan lain-lain.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun