Mohon tunggu...
Tri Wibowo BS
Tri Wibowo BS Mohon Tunggu... -

Editor, penerjemah, tukang ketik, mampir cengengesan | urip sawang sinawang

Selanjutnya

Tutup

Catatan Pilihan

World Writers #519: John Keats

14 Januari 2014   11:15 Diperbarui: 24 Juni 2015   02:51 292
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

John Keats(1795-1821)  Penyair liris Inggris, yang menjadi arketip penulis zaman Romantik. Keats merasa bahwa makna terdalam dari kehidupan terletak di dalam pemahaman akan keindahan material, meskipun puisi-puisinya mengungkapkan keterpesonaannya terhadap dunia kematian dan pembusukan.

John Keats dilahirkan pada 31 Oktober 1795 di London, sebagai putra tertua dari empat bersaudara. Orang tuanya meninggal saat Keats masih muda. Sejak di sekolah Keats sudah banyak membaca. Semasa di Clarke’s School di Enfield dia mulai menerjemahkan Aeneid. Tetapi di sekolah dia lebih dikenal sebagai tukang berkelahi ketimbang sebagai penggemar buku. Pada 1814 dia pindah ke London dan melanjutkan studi pembedahan pada 1815 sebagai mahassiwa di rumah sakit Guy. Sebelum mengabdikan diri sepenuhnya pada penulisan puisi Keats bekerja sebagai juru rias dan ahli bedah. Di London dia bertemu dengan Leigh Hunt, editor majalah liberal terkemuka pada masa itu, The Examiner. Melalui dialah Keats berkenalan dengan para penulis muda Romantik, di antaranya adalah Shelley. Soneta Keats, ‘O Solitude,’ dimuat di majalah tersebut. Pada awal 1820  tanda-tanda penyakit TBC semakin jelas. Keats dirawat oleh sahabatnya, Brown, Hunt dan Brawne, dan juga ibunya. Pada masa ini pula tekanan batinnya semakin menjadi-jadi. Tetapi dia tetap tegar menghadapi penderitaan fisik dan mentalnya. Dia percaya bahwa “kesedihan sejati adalah pengganti hasrat.” Pada periode ini pula Keats sering merasa tenggelam dalam “rasa sunyi mencekam yang tidak bisa dijelaskannya.” Setelah kondisi kesehatannya semakin menurun dia diperintahkan berlayar ke Italia bersama sahabatnya, pelukis Joseph Severn, untuk menghindari musim dingin di Inggris.  Dia meninggal di Roma pada usia 25 tahun, yakni pada tanggal 23 Pebruari 1821.

Buku pertama Keats adalah Poems (1817), yang seret dipasaran. Pada 1819-an Keats menulis sajak-sajaknya yang terkenal dan paling baik. Sajak-sajaknya yang terbaik ini disusun hanya dalam waktu sembilan bulan saat dia sakit fisik dan mental, dan ketika jatuh cinta kepada Brwane. Ode-ode Keats disebut-sebut sebagai prestasi puisi terbesar pada zaman Romantik Inggris. Sajak-sajaknya disusun secara cermat dengan elemen-elemen teknis, emosional, dan intelektual, yang dipadukan dengan sangat hati-hati.

Karya-karya Keats antara lain Endymion (1818), puisi panjang pertamanya; Hyperion (1819, tak selesai); Lamia, Isabella, The Eve of St. Agnes, And Other Poems (1820); Letters (1848); Poems and Selected Letters (1962); Complete Works (1970); dan lain-lain.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun