"Pelaut tangguh tidak lahir dari samudra yang tenang" Pepatah tersebut seringkali terdengar sebagai kata motivasi agar kita menjadi manusia yang kuat dan tahan banting bak seorang Popeye seorang pelaut.
Beberapa hari lalu pepatah tersebut dikutip oleh Indonesia Port Company (IPC) atau PT Pelabuhan Indonesia II (Pelindo II) untuk sebuah iklan di beberapa surat kabar. Dalam iklan tersebut juga sekaligus mengumumkan bahwa telah rampungnya pembangunan proyek tahap I Jakarta New Port. Pelabuhan baru yang di bangun oleh IPC (dulu bernama Kalibaru).
RJ Lino - yang namanya sempat jadi 'buah bibir' sejak kantornya di "ubek-ubek" oleh Kabareskrim (kala itu) Budi Waseso hingga pembentukan Pansus Pelindo II oleh DPR RI - bukan hanya mengubah brand Pelabuhan Indonesia II menjadi IPC, tetapi juga mempertegas nama Pelabuhan Kalibaru menjadi Jakarta New Port.
RJ Lino dalam sebuah wawancara dengan media menegaskan bahwa dirinya siap mundur dari jabatannya bila proyek Jakarta New Port ini tidak rampung dalam waktu lebih cepat.
Banyak orang menyangsikan keberhasilan proyek yang dianggap mustahil itu. Namun setelah dinyatakan bahwa proyek tahap I telah selesai maka banyak orang yang angkat topi atas keberhasilannya tersebut.
4 tahun lalu gagasan pembangunan proyek New Priok dengan luas sama dengan existing Priok yang sudah lebih dari 130 tahun. Diprediksi hanyalah gagasan di atas kertas saja tanpa keberhasilan implementasinya, apalagi New Priok ini memiliki kapasitas 2 kali lipat.
Diproyeksikan ketika proyek New Priok tahan I dan II selesai pelabuhan Tanjung Priok mampu menampung 7,2 juta kontainer (ukuran 22 feet, istilahnya TEUs). Selain itu, antrean macet dan semrawut. Setelah ia menata, kini antrean relatif lancar (dengan adanya akses jalan tol baru). Keuntungan Pelindo II pun membaik, revenue per tahunnya di atas Rp 20 triliun. Itu tiga kali dari revenue hari ini.
Dengan asetnya lebih kurang hanya Rp 11 triliun hari ini, Pelindo akan berubah menjadi perusahaan dengan aset Rp 40 triliun. RJ Lino membuktikan bahwa janji adalah janji, meski diterpa berbagai gelombang dan badai setidaknya hingga saat ini dia tetap menjabat sebagai Direktur Utama Pelindo II, setidaknya sampai saat ini.
Setelah akhirnya Proyek New Priok tahap I terbukti berhasil diimplementasikan dan diumumkan rampung pada tahun ini maka banyak orang salut. Tidak ada pelaut instan yang kuat menghadapi gelombang dan badai yang menghadang. Semua memerlukan proses untuk menghasilkan pelaut tangguh. Mungkin di dunia ini cuma Popeye sang pelaut yang bisa kuat hanya dengan makan bayam. (*)
Sumber:
- Harian Bisnis Indonesia (23/10/2015)
- Bisniskeuangan.kompas.com (19/10/2015)