Perjalanan pendidikan nasional tidak terlepas dari perjuangan Ki Hajar Dewantara. Mulai dari masa kolonialisme di mana sekolah Bumi Putera hanya menerima murid dari anak-anak bangsawan hingga setelah kolonialisme. Terbentuknya Taman Siswa merupakan awal dari langkah perjalanan panjang mewujudkan pendidikan yang sesuai dengan nilai-nilai kebudayaan bangsa Indonesia.
Ki Hajar Dewantara menekankan bahwa pendidikan tidak sama dengan pengajaran. Pengajaran merupakan bagian dari pendidikan, tetapi pendidikan tidak hanya pengajaran. Pengajaran merupakan sebuah proses transfer ilmu pengetahuan, sedangkan pendidikan merupakan pemberian tuntunan terhadap segala kodrat yang ada pada anak agar mencapai keselamatan dan kebahagiaan setinggi-tingginya sebagai seorang manusia. Pendidikan harus menyesuaikan dengan kodrat alam dan kodrat zaman. Kodrat alam maksudnya pendidikan disesuaikan dengan lingkungan tempat masyarakat tinggal, sedangkan kodrat zaman maksudnya pendidikan harus mengikuti perkembangan zaman.
Pendidikan Indonesia saat ini telah sampai pada pendidikan yang memerdekakan, melepaskan belenggu pada peserta didik. Pendidikan harus menuntun bukan menuntut, artinya pendidikan tidak memaksa anak untuk menjadi orang lain. Anak-anak tumbuh sesuai dengan kodrat atau kemampuan dan minatnya.
