Mohon tunggu...
Ema Septiani
Ema Septiani Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa yang suka sambat

Semua orang punya destinasi. Tapi tak semuanya berani memulai perjalanan.

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

"Doom at Your Service", Analogi Berdamai dengan Keadaan

7 Januari 2022   20:00 Diperbarui: 7 Januari 2022   20:54 203
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Film. Sumber ilustrasi: PEXELS/Martin Lopez

"Satu-satunya cara membunuh kehancuran adalah mencintainya." -- Dong Kyung

Kehancuran di dalam drama ini dianalogikan sebagai seorang pria berwujud dewa kehancuran yang disebut Myul Mang. Cerita dimulai dari kisah Dong Kyung yang divonis mengidap tumor dan harus menjalani pengobatan. Namun, dia diberi pilihan menjalani pengobatan hanya untuk memperpanjang masa hidupnya atau mati dalam waktu 100 hari tanpa pengobatan. Kemudian Dong Kyung beranjak pergi dari ruang dokter dengan senyum lebarnya tanpa memberi keputusan. Dong Kyung adalah gambaran betapa berat hidup anak sulung perempuan yatim piatu dengan seorang adik laki-laki yang menambah beban hidupnya. Ia bekerja menjadi editor di penerbit novel web bahkan harus berurusan dengan presdirnya yang menyebalkan.

Di tengah stress karena masalah hidup yang tidak kunjung usai, Dong Kyung berteriak meminta kehancuran pada bintang jatuh. "Tok..tok..tok.." Myul Mang mengetuk pintu rumahnya dan menandai tanggal kematian Dong Kyung. Berpindah di lain latar, Dong Kyung bertemu Myul Mang yang sakti mandraguna di sebuah zebra cross. Myul Mang membuat sakit kepala Dong Kyung kambuh saat menyebrang jalan. Tiba-tiba sebuah truk melaju kencang ke arah Dong Kyung. Di tengah kepanikan itu, Myul Mang memberi Dong Kyung pilihan untuk mati saat itu juga atau membuat kontrak dengan Myul Mang. Dong Kyung akhirnya memilih untuk membuat kontrak dengan Myul Mang.

Namun, Myul Mang berkata jika Dong Kyung melanggar kontrak maka orang yang paling dia cintai akan mati. Saat itulah Dong Kyung merasa sangat sedih karena orang yang paling dicintai adalah adiknya. Dong Kyung berupaya mencari orang paling menyebalkan di dunia untuk dicintainya alias dibunuh. Tetapi, tidak ada yang bisa. Dong Kyung merasa kesal dengan keberadaan Myul Mang di alam semesta yang membuatnya hidup menderita sejak bayi. Oleh karena itu, ia bertekad untuk mencintai Myul Mang dan membuatnya hilang selamanya.

Mencintai sosok yang menyebabkan hidupnya menderita, rasanya mustahil bukan? Kedua orang tuanya meninggal karena kecelakaan yang tentunya disebabkan oleh Myul Mang. Mengalami banyak kegagalan yang disebabkan oleh Myul Mang dan sekarang hampir mati juga disebabkan Myul Mang. Bahkan sisa hidup 100 harinya juga terasa menyedihkan karena harus terikat kontrak aneh dengan Myul Mang.

Akan tetapi, di sinilah pesan berdamai dengan keadaaan yang ingin disampaikan oleh drama ini. Setelah menghabiskan waktu berhari-hari mengenal Myul Mang, bahkan melihat si Ganteng-Ganteng Sadis ini membunuh manusia, Dong Kyung berhasil memahami sisi baik dari dewa kehancuran. Menurut Dong Kyung, sebenarnya Myul Mang tidak jahat. Ia memang bertugas membuat kehancuran, menciptakan musim gugur dan musim salju, menciptakan gelap, menciptakan kematian. Kehancuran harus ada di dunia ini. Kehancuran diciptakan bukan untuk membuat manusia menderita, tetapi untuk membuat manusia lebih bersyukur pada hari-hari indah yang akan datang. Gelap harus ada untuk menciptakan terangnya bintang-bintang, musim dingin harus ada untuk menciptakan musim semi, kematian harus ada untuk menciptakan kehidupan. Hal-hal buruk dan hal-hal indah harus seimbang.

Kita tidak bisa hidup senang terus-menerus, nanti kita ngelunjak sama Tuhan. Kita juga tidak boleh merasa terpuruk-terus menerus sampai tidak bisa melihat hal-hal baik di sekitar kita. Dong Kyung masih memiliki bibi dan paman yang menyayanginya, adik yang sebenarnya sangat peduli padanya, dan teman-teman yang sangat menyukainya. Tetapi selama ini Dong Kyung tidak bisa melihat hal-hal menyenangkan itu karena dia selalu berfokus pada rasa sedihnya.

Pesan tersirat inilah yang membuat saya sebagai penonton cukup speechless dan ingin mengucapkan hatur nuhun sama penulis ceritanya huhu..

Di akhir drama, Dong Kyung berhasil berdamai dengan hidupnya. Ia menikmati hari-hari terakhirnya hidup di dunia. Tak hanya itu, ia juga berhasil mencintai sosok Myul Mang dan membuatnya menghilang dari bumi. Walau menurut saya episodenya agak kebanyakan, namun drama ini cukup menguras air mata dari awal sampai akhir. Menurut saya drama ini cukup recommended untuk ditonton bersama keluarga, teman, atau pasangan. Jangan lupa siapkan tisu ya..

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun